X WAJIB Kerjaan Hindu-Buddha. Dari Mataram ke Majapahit

Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan ini diperkirakan berada di wilayah Jawa Tengah sekarang. Kita memiliki beberapa prasasti terkait dengan kerajaan ini, seperti Balitung dan Canggal.  Menurut Prasasti Canggal, Kerajaan ini didirikan oleh Raja Sanna. Ketika Sanna wafat, kerajaan mengalami kekacauan hingga muncul seorang yang berkarisma yang tidak lain keponakan Raja Sanna (putra saudara perempuannya) bernama Sanjaya.
Sanjaya kemudian digantikan putranya bernama Rakai Panangkaran, pada saat Panangkaran menjadi Raja, muncul komunitas baru di Mataram Kuno yang beragam Buddha. Lama kelamaan kelompok ini berkembang menjadi penguasa baru dan menggeser pengaruh keturunan Raja Sanjaya yg beragama Hindu sebagai  penguasa Mataram Kuno.
Sejak Panangkaran wafat bisa dikatakan yang menguasai Mataram Kuno adalah Keturunan Sailendra atau Dinasti Sailendra yg beragama Buddha. Salah satu Raja yang paling terkenal dari Dinasti Sailendra adalah Samaratungga, beliau membangun Candi terbesar di Indonesia yaitu Borobudur. Ketika Samaratungga wafat, dia digantikan oleh Balaputeradewa, karena putrinya yg bernama Pramodyawardhani menolak untuk melanjutkan tahta ayahnya.
Di sisi lain, keturunan Sanjaya, yg bernama Pikatan ingin mengembalikan kejayaan Dinasti Sanjaya dan menguasai Mataram Kuno. Maka dia menikahi Pramodyawardhani dan memintanya untuk mengambil kembali tahta yg sudah diserahkan kepada Balaputeradewa, terjadi perang, dan Balaputeradewa kalah dan melarikan diri keSumatera dan mendirikan KErajaan Sriwijaya.
Sejak itu Pikatan dan Pramodyawardhani bersama2 memimpin Mataram Kuno. Pernikahan mereka juga symbol persatuan Hindu dan Buddha di Mataram Kuno, sekaligus symbol perdamaian di anatar dua agama itu. Untuk itu Pikatan membangun sebuah Candi Hindu dan beberapa Candi Buddha dalam kompleks yang sama, yg kita kenal sekarang sebagai Candi Prambanan. 
4.     Kerajaan Medang Kamulan
          Kerajaan ini sebenarnya adalah kelanjutan dari Mataram Kuno di Jawa Tengah. Mengapa bisa begitu? ini disebabkan terjadi letusan gunung merapi yang menghancurkan Kerajaan Mataram Kuno. Pada perkembangannya seseorang bernama Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur ke tempat yang dianggap lebih aman. SElain itu pemindahan ini juga  diakibatkan :

2.     Adanya Sungai Brantas sebagai jalur perdagangan hingga pedalaman Jawa.
3.     Jawa Timur berdekatan degn jalur dagang rempah di Maluku.
4.     Banyak dataran rendah di Jawa Timur yg cocok utk tanam padi. 
Kerajaan ini mulai mencapai kejayaan pada masa pemerintahan  Dharmawangsa. Beliau menyerang Sriwijaya untuk bisa menguasai jalur perdagangan di Sumatera, agar mampu bersaing dengan China dan India. Namun sayangnya dia wafat ketika menikahkan putrinya dengan keponakannya sendiri Airlangga. Hal ini disebabkan oleh serangan musuhny ayaitu Kerajaan Wura Wari ke Istana Medang, ketika pesta pernikahan itu berlangsung.
          Airlangga yg berhasil selamat melarikan diri ke hutan dan bergabung bersama para Brahamana. Di sana dia diterima dengan baik bahkan, dinobatkan menjadi Raja, menggantikan Dharmawangsa, meskipun masih di pelarian dalam hutan. Hingga pada akhirnya dia berhasil mengumpulkan kekuatan dan merebut kembali Kerajaan Medang dari Wura Wari. PAda masa Airlangga inilah Kerajaan Medang mencaoai masa keemasan dan kejayaanya.
         Menjelang masa tuanya. Airlangga memutuskan untuk menjadi pendeta Hindu dan menyerahkan Kerajaannya kepada 2 putranya. Agar tidak terjadi konflik dia membagi kerajaannya menjadi dua yaitu Panjalu dan Jenggala. Panjalu juga dikenal sebagai Kediri dan Jenggala sebagai Kahuripan.
5.     Kerajaan Kediri.
          Pada akhirnya, dua kerajaan ini berperang dan dimenangkan oleh Kerajaan Panjalau atau Kediri.  Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa penaklukan Jenggala berlangsung ketika zaman pemerintahan Raja Jayabaya di Kediri. Raja ini terkenal sangat bijak dan pintar meramal. DI kemudian hari dipercaya ramalannya menjadi kenyataan.  Selain Jayabaya, Raja Kediri yang terkenal adlah Kameswara dan Kertajaya.
          Pada zaman Kameswara menjadi Raja Kediri berkembang dunia sastra karena:
1.     Adanya Pujangga yang pandai (para sastrawan dan seniman)
2.     Adanya perlindungan terhadap Pujangga
3.     Penghormatan kepada Raja melalui hasil sastra
4.     Adanya kebebasan berpikir untuk mengembangkan sastra.
Pengganti Kameswara adalah Kertajaya. Kertajaya nanti terbunuh oleh Ken Arok dari Tumapel (salah satu kecamatan di Kerajaan Kediri) dengan bantuan para Brahmana, karena Brahmana membenci Kertajaya yang ingin disembah seperti dewa. Kertajaya akhirnya wafat pada Peristiwa Ganter tahun 1222. (pada peristiwa ini Ken Arok menyerbu Istana Kertajaya dan mengalahkannya).
6.     Kerajaan Singosari
          Sejak kematian Kertajaya, Ken Arok menjadi penguasa kerajaan baru yang dinamakannya Singosari. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh Kertanegara. Dia memperkokoh kekuatan dalam negeri dan menjalin kerjasama dengan luar negeri, untuk menangkis serangan Kerajaan besar dari Utara yaitu Kerajaan Mongol yang ingin menguasai wilayah China hingga ke Indonesia.
Kebijakan Dalam negeri Kertanegera :
1.     Membangun Singosari menjadi pusat pemerintahan dan menyingkirkan lawan2 politiknya
2.     Menikahkan putrinya, Parameswari dengan Raden WIjaya. (hal ini dilakukan agar temannya semakin banyak)
3.     Menyatukan agama Syiwa dan Buddha menjadi Syiwa Buddha.
4.     MEngangkat diri menjadi Cangkadwa (semacam kepala agama).
Kebijakan Luar Negeri :
1.     Mengirimkan utusan dalam Ekspedisi Pamalayu. Tim ini berusaha menjalin kerjasama Singosari dengan Kerajaan Melayu untuk menahan serangan Kerajaan Mongol yaitu Raja Kubilai Khan.
2.     Mengirimkan ekspedisi ke Bali karena Bali tidak mau tunduk di bawah Singosari.
Beberapa kali utusan Kubilai Khan meminta Singosari agar tunduk di bwah kuasa Kerajaan Mongol tapi dengan tegas Kertanegara menolak bahkan melukai wajah utusan itu, dan mengusirnya kembali ke Mongol, Kubilai Khan marah dan mengrimkan pasukan kedua dalam jumlah yang lebih banyak.
          Namun saking sibuknya berjaga2 dari Mongol, Kertangera melupakan kemungkinan serangan yang datang dari internal (dalam). Hal ini terbukti ketika Penguasa Kediri (Kediri pada saat itu dijajah Singosari, sejak Kertajaya kalah: ngerti kan ya? kalau ga tanya bapak ya) bernama Jayakatwang menyerang Istana dan Kertangara terbunuh. Istana akhirnya dikuasai oleh Jayakatwang.
          Menantu Kertangera, yaitu Raden Wijaya luput dari kematian pada serangan Jayakatwang tadi. Dia diampuni Jayakatwang dan diberi tempat tinggal di sebuah kampung bernama Majapahit.
       
Tadi kan pasukan Mongol sedang menuju Singosari kan? Karena tadi dipermalukan Kertangera? Nah dengan cerdiknya ketika pasukan Mongol ini sampai di Singosari, Raden WIjaya memanfaatkannya untuk menyerang Jayakatwang dan berhasil. (Pasukan Mongol sepertinya tidak mengenal persis siapa itu Kertangera, mereka hanya ditugaskan untuk menyerang Istana Singosari, yg pada saat mereka datang tidak dikuasai oleh Kertangera lagi, melainkan oleh Jayakatwang).
          Nah setelah berhasil membunuh Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang pasukan Mongol dan mengusirnya kembali ke Mongol. Sejak saat itu dia menjadi penguasa baru dan menamakan Kerajaan barunya Majapahit. 
7.     Kerajaan Majapahit
Raden WIjaya wafat digantikan oleh Jayanegara, Jayanegara wafat digantikan oleh Tirbuwanatunggadewi, pada masa Tribuawana Gajah Mada dilantik menjadi Patih (Mahapatih) semacam Perdana Menteri yg menjalankan tugas pemerintahan sehari-hari. Dia mengucapkan Sumpah Palapa, yaitu takkan beristirahat sebelum seluruh nusantara jatuh di bawah kekuasaan Majapahit. Tirbuwana digantikan oleh anakanya HAyam Wuruk dibantu oleh Mahapatih Gajah Mada. Pada masa ini lah Majapahit mencapai puncak kejayaannya.
          Namun kejayaan ini tercoreng pada peristiwa Bubat, ketika Puteri Dyah Pitaloka dan Ayahnya dari Kerajaan Sunda tewas. Rencananya Dyah Pitaloka akan menikah dengan Hayam WUruk, namun Gajah MAda mengingingkan perkawinan ini sebagai symbol takluknya Kerajaan SUnda kepada Majapahit. 
          Setelah kejadian ini Gajah Mada dan HAyam Wuruk menjadi renggang. Hingga Gajah MAda mundur dari jabatan Mahapatih dan menjadi pendeta, hingga wafatnya. Hayam Wuruk pun wafat dan digantikan oleh anak2nya, yang tidak mampu melanjutkan kekuasaan yang telah dibangun Hayam Wuruk.
Pada akhirnya, Majapahit hancur pada tahun 1478 Masehi karena beberapa hal
1.     Serangan Kerajaan Islam Demak
2.     Tidak ada sosok seperti  Hayam Wuruk dan Gajah MAda
3.     Perang saudara yaitu Paregreg
4.     Negara-negara jajahan melepaskan diri karena tidak ada sosok yg kuat sepeti Hayam Wuruk dan Gajah MAda
Demikianlah Majapahit hancur, sisa-sisa penduduknya melarikan diri ke Bali, makanya sekarang di Bali menjadi pusat agama Hindu.

Komentar

Postingan Populer