Bahan UTS , Semester Genap, Sejarah Peminatan Kelas X IPS, Rabu 24 Februari 2016..
Manusia Praaksara dan kebudayaannya
I.
Manusia Purba di
Indonesia.
1.
Meganthropus Paleojavanicus.
Jenis manusia purba ini
diperkirakan merupakan jenis yang pertama sekali menempati kepulauan Indonesia
terutama Jawa. Meganthropus ditemukan oleh seorang Ilmuwan bernama Von
Koeningswold pada tahun 1936, di wilayah Sangiran, Kabupaten Sragen,
Provinsi Jawa Tengah.
Jika dilihat dari namanya, jenis
manusia ini berarti Mega=besar, thropos=manusia, Paleo=tua, Java=jawa, atau jika
disimpulkan berarti Manusia raksasa/besar dari Jawa. Hingga saat ini,
Meganthropus diperkirakan merupakan manusia pertama yang hidup di Pulau Jawa.
Secara fisik jenis manusia ini
sudah berperawakan tegap, rahang dan otot kunyahnya serta gerahamnya besar.
Pipi tebal, tonjolan kening mencolok, otot-otot tengkuk kuat dan dagu yg hampir
tidak kelihatan. Jenis manusia ini merupakan pemakan tumbuh2an dan diperkirakan
mulai ada di Jawa sekitar 2 juta tahun yang lalu, bertepatan dengan zaman
Pleistosen (zaman Es/Glasial) awal.
2. Pithecanthropus
Selain Meganthropus, para ilmuwan
juga menemukan fosil dari jenis lain yang diperkirakan lebih muda dari jenis
sebelumnya (meganthropus). Jenis baru ini disebut dengan kelompok
Pithecanthropus, yang ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil dan
Sangiran, Jawa Tengah pada tahun 1890. Dari proses rekonstruksi
(penyusunan ulang) tulang2 yg ditemukan fakta bahwa jenis ini sudah berjalan
tegak, hingga diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia
kera yg berjalan tegak). Perkiraan ini didasarkan pada penemuan tulang
paha yg berarti jenis ini sudah berjalan dengan kedua kakinya (bipedal) bukan
dengan 4 kaki seperti kelompok kera.
Selain Pithecantropus Erectus,
ditemukan pula manusia sejenis di Mojokerto, Jawa Timur, jenis ini diberi nama
Pithecanthropus Mojokertensis. Kemudian ditemukan pula fosil yang diberi
nama Pithecantropus Robustus di Trinil pada tahun 1939. Robustus
diperkirakan masih sejenis dengan Mojokertensis. Jenis Pithecantropus ini
diperkirakan telah ada di bumi sekitar 1 juta hingga 500 ribu tahun yg lalu.
3. Homo.
Fosil Manusia purba jenis ini juga
ditemukan di kepulauan Indonesia, dan sangat mirip dengan manusia modern
sekarang. Berikut beberapa jenis Homo yang fosilnya ditemukan di
Indonesia
a.
Homo Soloensis
Pemberian
nama ini disesuaikan dengan lokasi penemuan fosilnya yaitu di sepanjang Sungai
Bengawan Solo, Indonesia. Di daerah ini ditemukan 2 tulang kaki dan 11
tengkorak dengan ukuran yang lebih besar dari Pithecantropus dan usianya jauh
lebih muda dari Pithecantropus. Seorang ahli Paleoantropolgi bernama Teuku
Jacob membenarkan bahwa Homo Soloensis merupakan turunan langsung dari
Pithecantropus Erectus.
Jenis ini diperkirakan berasal dari 300 ribu tahun yang lalu. Ciri fisiknya
tonjolan besar di ahli serta dahi yg miring ke belakang. Menurut Von
Koenginswold, manusia jenis ini telah memiliki cara berpikir yang jauh lebih
maju dari jenis Pithecantropus. Karena tinggal di pinggiran sungai, mereka
diperkirakan telah mengenal sistem komunikasi dan transportasi. Manusia ini
diperkirakan juga menyebar dan sudah punah karena tidak mampu beradaptasi.
b.
Homo Wajakensis
Sesuai
lokasi penemuan fosilnya di Wajak, Jawa Timur, manusia jenis ini
dinamakan Homo Wajakensis. Eugene Dubois mengatakan bahwa fosil yaitu tengkorak
manusia ini mirip dengan manusia yang ada di Australia (orang2 Aborigin).
Atau dengan kata lain, manusia dari Wajak ini berpindah ke wilayah selatan
yaitu Australia.
Jenis ini juga sudah memiliki
keterampilan membuat perahu lesung yang berfungsi utuk menangkap ikan di rawa2.
Demikian
beberapa jenis manusia Purba yang ada di Indonesia, jika disimpulkan dari masa
kemunculannya yg pertama hingga terakhir terlihat seperti tabel di bawah ini:
No
|
Zaman
|
Jenis Manusia
|
1
|
Pleistosen Awal
|
Meganthropus Paleojavanicus,
Pithecantropus Mojokertensis dan Pitecantropus Robustus
|
2
|
Pleistosen Tengah
|
Pitecantropus Erectus
|
3
|
Pleistosen Akhir
|
Homo Wajakensis dan Homo
Soloensis
|
4
|
Holosen
|
Homo Sapiens
|
Manusia
Purba di Luar Indonesia.
A. China
Manusia
Purba di China ditemukan di daerah Peking (Beijing), oleh Davidson
Black. Manusia itu diberi nama Homo Pekinensis atau Sinantropus
Pekinensis atau Manusia Peking. Manusia Peking diperkirakan tinggal di Gua
dan memenuhi kebutuhannya dari hasil berburu. Secara fisik manusia jenis ini
memiliki volume otak yg lebih kecil dari manusia modern, dapat berjalan dan
berdiri tegak. Tinggi badan laki2 sekitar 156 cm dan wanita 144 cm.
B. Eropa
1. Homo
Neanderthalensis. Ditemukan di sekitar sungai Neander, Jerman.
Diperkirakan muncul sekitar 600 rb hingga 350 rb tahun yg lalu. Ciri2
fisik secara umum, memiliki lengan yang kuat dan tulang hidungnya besar. Volume
otak sangat besar diperkirakan 1300-1750 cc. Diperkirakan manusia jenis ini
sudah punah karena populasi manusia modern yang semakin banyak dan mendesak
jenis Neanderthalensis.
2. Cromagnonesis
Ditemukan
di wilayah Prancis bagian selatan. Bentuk fiskk dan kemampuan
berfikir jauh melebihi jenis Neanderthalensis. Diperkirakan jenis ini
sudah sangat mendekati jenis manusia modern Eropa sekarang.
3. Grimaldi
Ditemukan
di daerah Monaco, Prancis. Namun fosil yang ditemukan menyerupai bangsa
kulit hitam di Afrika. Karena sifat2nya yang menyerupai manusia, jenis
ini disebut juga Homo Sapiens Bassilus.
4. Piltdown.
Ditemukan
oleh Dowson di sekitar Inggris.
=================================================================
C. Afrika
Diperkirakan
bahwa jenis manusia pertama di Bumi berasal dari Afrika yaitu Homo
Habilis. Manusia ini jauh lebih tua daripada manusia purba dari belahan bumi
lain termasuk Indonesia. Namun sebelum Homo Habilis diperkirakan telah ada
jenis manusia lain di Afrika seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Australopitecus
Ramidus : turun dari pohon, mampu berjalan tegak, pemakan tumbuhan.
2. Australopitecus
Africanus: Berasal dari 4,2 hingga 3,9 juta tahun yg lalu, pemakan tumbuhan.
3. Australopitecus
Afarensis: Berasal dari 3,9 dan 2,9 juta tahun yg lalu. Berjalan tegak disebut
juga LUCY (karena fosilnya ditemukan ketika penemunya sedang mendengarkan lagu
The Beatles “Lucy in the Sky with Diamond”).
4. Australopitecus
Robustus (diperkirakan punah akibat tidak mampu beradaptasi dengan alam)
5. Homo
Habilis, manusia tangkas dari Afrika yang diperkirakan menurunkan Homo Erectus.
6. Homo
Erectus.
7. Homo
Sapiens.
Kita sudah “berkenalan” dengan Manusia Peking,
Homo Habilis, Cromagnon, hingga Manusia jenis Neanderthalensis.
Tentu saja sebagai manusia, mereka punya
kemiripan dengan manusia zaman sekarang yaitu bersifat dinamis, dalam arti
membangun kebudayaannya sendiri.
Hal ini ditunjang oleh kemampuan manusia itu
sendiri untuk berpikir. Berpikir membuatnya berani meningalkan kebudayaan lama
yang sederhana menjadi budaya yang maju dan berperadaban tinggi. Kita akan
membahas peradaban apa saja yg mereka bentuk dan apakah masih ada tinggalannya
di masa sekarang ini.
Kebudayaan
manusia awal ini disebut juga kebudayaan zaman Pra-Aksara (Nirleka) atau zaman
di mana manusia belum mengenal tulisan. Dari mana kita tahu kebudayaan mereka
jika mereka belum mengenal tulisan? Ya dari benda-benda yang diperkirakan
berasal dari zaman mereka, ratusan ribu tahun yang lalu.
Batu,
kayu, sisa makanan, gambar-gambar di dalam gua, tulang-tulang hewan, bahkan
benda-benda yg terbuat dari logam, menjadi sumber utama kita untuk menentukan jenis
kebudayaan seperti apa yang mereka telah buat. Mari kita lihat satu per satu…..
1) Masa berpindah (nomaden), berburu dan
mengumpulkan makanan (food gathering)..
(Jenis
manusia yg hidup di zaman ini : Megantropus Paleojavanicus dan smw jenis Pitecantropus)
Zaman
ini disebut juga zaman Paleolitikum (batu tua). Zaman
ini ditandai dengan kebiasaan manusia berpindah2 dari satu tempat ke tempat
lain, alat-alat kehidupannya masih sangat sederhana, kasar
dan belum dibentuk. Contoh alat yg digunakan pada zaman ini: kapak
genggam, Flakes (batu serpih) dan juga tanduk
hewan. Pada zaman ini, manusia masih hidup secara nomaden(berpindah-pindah), berburu dan menangkap
ikan.
2) Masa
berpindah (nomaden), berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
(Jenis manusia yg hidup di zaman ini
adalah Homo Sapiens dan Austromelanosoid)
Zaman ini
disebut juga zaman Mesolitikum. Manusia pada zaman ini sudah
mulai mencari tempat berteduh di goa. Hal ini dapat
diketahui dengan ditemukannya goa tempat tinggal (Abris sous Roche) oleh
Van Stein Callenfels. Callenfels juga menemukan tumpukan kulit
kerang yg sudah membukit disebut Kjokkenmoddinger (sampah
dapur). Salah satu contohnya adalah Goa Leang-Leang Pattakere di Maros,
Sulawesi. Di dalam Goa itu terdapat gambar2 tangan dan hewan yg diperkirakan
merupakan peninggalan manusia praaksara di Sulawesi.
Alat-alat
yg digunakan pada masa ini adalah kapak sumatera (pebble). Selain
itu ada juga kapak pendek dan batu
penggilingan.
3)
Masa
menetap dan memproduksi makanan sendiri.
(Jenis
manusia yg hidup di zaman ini adalah Proto Melayu atau Melayu Tua)
Zaman ini
dibagi menjadi dua bagian, yaitu Neolitikum dan Megalitikum.
A.
Zaman Neolitikum: Zaman ini disebut juga zaman batu
muda. Pada zaman ini alat-alat batu yang digunakan sudah diperhalus,
dan berbentuk. contohnya adalah Kapak persegi atau Beliung
persegi. Manusia pada zaman ini sudah mulai tinggal menetap,
dengan mendirikan tempat tinggal yg masih sederhana dengan atap jerami dan
berbentuk bulat. Masyarakat ini juga sudah mengenal sistem bercocok
tanam, meskipun masih sangat sederhana. Contoh: Peradaban Kendenglembu
(Banyuwangi) dan Kalumpang (Sulawesi).
B.
Zaman Megalitikum: Zaman ini disebut juga zaman
batu besar.
Masyarakat
di zaman ini sudah menghasilkan alat-alat kebudayaan yang terbuat
dari batu besar yang kebanyakan digunakan sebagai upacara
keagamaan. Ini berrati manusia pada zaman ini telah mengenal sistem
kepercayaan (kepada roh nenek moyang).
Alat-alat
yang terbuat dari batu besar, seperti Sarkofagus (kubur batu), dipercaya
digunakan sebagai tempat meletakkan mayat (kubur). Selain
Sarkofagus, kita juga mengenalMenhir. Menhir adalah bangunan
berupa tugu batu, yang digunakan sebagai tempat untuk menghormati roh nenek
moyang. Menhir masih bisa kita lihat di Pasemah (Sumatera
Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
Selain
Sarkofagus dan Menhir ada pula Dolmen dan Punden Berundak-undak.
Fungsi Dolmen dan Punden Berundak-undak hampir sama yaitu sebagai
tempat pemujaan roh nenek moyang. Tetapi kemungkinan
besar, Punden Berundak-undak digunakan sebagai tempat ibadah dan Dolmen
digunakan sebagai tempat meletakkan persembahan kepada roh nenek moyang.
4) Masa
Pertukangan (Logam)
Pada masa ini manusia, tidak hanya
menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang. Tapi sudah mulai
mengenal teknologi pertambangan sederhana dan pengolahan logam. MAsa ini
dianggap sebagai masa yang paling modern dalam peradaban manusia pra-akasra.
Mari kita lihat apa saja yang berhasil mereka buat pada zaman Logam ini.
A. Zaman Logam :
Pada zaman ini alat-alat penunjang kehidupan manusia tidak lagi didominasi oleh
alat yang terbuat dari batu, tetapi beralih kepada alat-alat yang terbuat dari logam,
baik itu besi atau tembaga.
Uniknya alat-alat logam ini telah bernilai seni tinggi. Hal ini terlihat
dari corak dan bentuk nya.
Nekara dan Moko adalah
dua contoh alat zaman Logam. Nekara berfungsi sebagai perlengkapan
upacara pemujaan nenek moyang. sedangkan Moko adalah Nekara
tapi yg ukurannya lebih ramping (kecil). Fungsi dari Moko
adalah sebagai mas kawin, tapi juga bisa digunakan sebagai alat musik karena
berbentuk genderang. Moko masih bisa ditemukan pada masyarakat Alor,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Manusia
zaman ini terutama di Indonesia telah mengenal 2 teknik percetakan logam yaitu
:
1. A
Cire Perdue.
Teknik ini dibuat dengan
menggunakan cetakan yg diberi lilin di bagian tengahnya. Lilin tersebut
kemudian dilapisi tanah liat dan diberi lobang di bagian bawahnya. Kemudian
tanah liat tersebut dibakar, sampai lilin di bagian tengahnya meleleh dan
meninggalkan ruang kosong. Kemudian kita tuangkan cairan logam ke dalam cetakan
tadi. Kemudian didinginkan, dan cetakannya dihancurkan.
Jadi kita hanya bisa gunakan
cetakan ini dalam satu kali pemakaian.
2. Bivalve
Bi berarti 2. Teknik ini dilakukan
dengan membuat 2 bentuk cetakan dan menyisakan ruang kosong ditengah2 kedua
cetakan tersebut. Kemudian dua cetakan tersebut disatukan dan dimasukkan cairan
logam. Kemudian didinginkan, setelah itu, dua cetakan tadi dibuka (dipisahkan)
hingga meninggalkan logam yg telah berbentuk cetakan yg kita inginkan. Karena
terdiri dari 2 cetakan, kita bisa gunakan cetakan ini berkali-kali.
================================================================
Ternyata ala-alat bantu manusia yang telah kita singgung di atas, tidak
semuanya merupakan budaya asli Indonesia. Beberapa dari alat tersebut berasal
dari luar Indonesia. Kemungkinan besar, alat-alat tersebut dibawa oleh
orang-orang Yunan yang berpoindah ke Selatan, ke Vietnam kemudian ke Indonesia.
Berikut beberapa pusat kebudayaan
tersebut:
1. Bacson
Hoa Binh : Kapak
Genggam, Kapak Tulang dan Batu Serpih diperkirakan berasal dari Bacson-Hoa Binh
2. Dongson
: Kapak Perunggu dan kesenian logam lain
kemungkinan berasal dari DOngson dan dibawa oleh bangsa Deutro Melayu (Melayu
Muda)
3. Sahuyn-Kalanay
: Kesenian Gerabah yang digunakan
sebagai peti mayat dan wadah air yg terbuat dari tanah liat diperkirakan
berasal dari Sahuyn Kalanay di Vietnam.
Jadi kesimpulannya jenis manusia
yang hidup di setiap zaman tersebut adalah seperti yang ada di bawah ini:
Komentar
Posting Komentar