Bahan UTS Sejarah WAJib kelas X, Semester Genap 2015-2016
Agama dan Kebudayaan Islam
di Indonesia.
A. Kelahiran
Islam.
Islam
lahir di sebuah negara yang sekarang bernama Arab Saudi. Agama ini lahir dan
diajarkan oleh Muhammad, yang bagi umat Islam merupakan Nabi terakhir yang
dipilih oleh Allah (Sebutan Tuhan dalam ISlam) sebagai wakilNYA di
dunia. Dikisahkan bahwa sekitar tahun 610 Masehi, Muhammad yg pada saat
itu telah berusia 40 tahun menerima wahyu (pesan/firman) dari Allah di sebuah
tempat yg bernama Gua HIra. Setelah itu, untuk lebih dari 20 tahun kemudian,
wahyu-wahyu berikutnya disampaikan kepada Muhammad lewat berbagai cara.
Kumpulan dari wahyu tersebut diingat oleh umat muslim awal, ada yg ditulis di
atas pelepah daun pohon, hingga pada akhirnya dikumpulkan dan dituliskan dalam
sebuah buku yg kita kenal sekarang sebagai Alquran.
Objek dakwah Muhammad pada awal kenabian adalah masyarakat
Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang
masih berada dalam kebodohan. Kehidupan religi masyarakat Arab waktu itu sudah
menyimpang jauh dari ajaran Allah, yang telah diajarkan oleh para rasul
terdahulu. Mereka menyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu
mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT).
Tugas
seorang penganut muslim tidaklah terlalu berat di bawah ini akan diterangkan
apa saja kewajiban umat muslim yg dikenal juga dengan sebutan 5 rukun Islam
a. Menganut keyakinan kepada keEsaan Allah dan kerasulan
Nabi Muhammad, dengan ikrar/janji iman : “Tiada Ilah selain Allah, dan
Muhammad adalah rasul Allah”. Kalimat ini biasa disebutkan sebagai penanda
awal seseorang masuk Islam.
b. Shalat atau sembahyang selama 5 kali dalam satu hari.
Shalat Subuh, Zuhur, Ashar, Isya dan Magrib. Selain solat 5 waktu ini, dalam
Islam juga dikenal Sholat sekali seminggu yang dilakukan setiap hari Jumat,
atau lazim dikenal Sholat Jumat.
c. Zakat. Zakat adalah sumbangan yg diberikan umat untuk
membantu orang-orang yg membutuhkan.
d. Puasa atau menahan diri dari hawa nafsu terutama makan
dan minum, biasa dilakukan selama sebulan penuh ketika Bulan Ramadhan.
e. Bagi umat yg mampu bisa melakukan aktivitas Haji ke
Mekkah, Arab Saudi.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Demikian
sekilas tentang kelahiran agama Islam. Dalam waktu yg singkat agama ini
mendapat pengakuan sekaligus penganut yg luar biasa banyak di wilayah Arab
Saudi. Bangunan Kabbah di Mekkah yang diyakini umat Islam dibangun oleh Nabi
Ibrahim, berhasil diambil alih oleh pasukan Islam. Sesuai perintah Allah kepada
Muhammad, Kabbah dijadikan pusat ibadah Islam dan dibersihkan dari segala
bentuk penyembahan terhadap berhala. Kiblat sholat pun diarahkan ke Kabbah di
Mekkah.
Pada
perkembangannya Islam menjadi agama negara, hukum negara pun didasarkan kepada
Alquran yg dipercaya umat Islam wahyu dan perintah dari Allah kepada manusia.
Islam sebagai agama dan negara, menyebar hingga ke seluruh dunia, termasuk
Indonesia. Kita akan melihat berbagai pendapat tentang bagaimana pendapat para
ahli tentang asal mula tibanya Islam di Indonesia.
Teori
masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia berdasarkan waktu
kedatangannya:
1. Abad ke-7
Bukti :
·
Berita Cina (masa Dinasti Tang) : menyatakan ada banyak pedagang Tashih
(Arab) di Cilifoci (Sriwijaya) pada abad ke -7
·
Ditemukan Pekojan yaitu perkampungan muslim di Baros (Barus), pantai barat Sumatera, pada tahun 674 M.
2. Abad ke-11
Bukti:
·
Nisan makam
Fatimah binti Maemun di Leran, Gresik, berangka tahun 1082
3. Abad ke-13
Bukti:
·
Catatan Marcopolo
(seorang pelaut Venesia, Italia) dalam bukunya yang berjudul “Imagomundi”, ia
pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan mendapati para pedagang
Islam.
·
Nisan makam Sultan
Malik al Saleh, Sultan Kerajaan Samudera Pasai, berangka tahun 1297
·
Adanya upacara Tabot/
Tabuik, yang mirip dengan upacara di Persia pada abad – 13
Teori
masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia:
1.
Teori Gujarat.
Teori ini
diungkapkan oleh para sarjana dan ahli dari barat (Eropa) seperti Snouck
Hurgronye, J.P. Moquetta dan Pijnaple. Menurut para ahli ini, agama Islam di
Indonesia bukan berasal dari Arab (Mekkah) langsung, melainkan dari Gujarat
(India bagian barat) sekitar abad 13 M.
Menurut
para ahli ini, pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam membawa Islam ketika
berdagang ke Indonesia. Bukti-bukti yang mendukung teori ini didasarkan pada
ditemukannya kesamaan pada batu nisan Sultan Malik Saleh dan Maulana Malik
Ibrahim dengan nisan yang terdapat di Gujarat. Ini membuktikan bahwa Nisan
tersebut diimpor dr Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Indonesia yang
belajar Kaligrafi dari Gujarat.
Selain alasan
di atas, kesamaan istilah Jaratan di Jawa untuk menyebut
tempat makam juga dianggap berasal dari Gujarat. Semua bukti ini menjadi dasar
berpikir untuk mengatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Gujarat.
2.
Teori Makkah.
Teori ini
muncul sebagai reaksi menolak Teori Gujarat yg mengatakan Islam datang ke
Indonesia pada abad ke 13 dan dibawa oleh orang Gujarat. Sebaliknya, teori ini
mengatakan bahwa Islam di Indonesia langsung dibawa oleh orang muslim Arab dari
Mekkah pada abad ke 7 Masehi, atau tidak jauh setelah kelahiran agama Islam itu
sendiri. Teori ini dikemukakan oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau HAMKA.
Teori ini didasarkan pada hasil catatan bangsa Asing tentang adanya pemukiman
pedagang Arab Islam di pesisir pantai Indonesia, seperti Aceh dll, pada abad ke 7 Masehi. (salah satunya Pekojan di Barus/ seperti yg telah
disinggung di atas)
3.
Teori Persia .
Teori ini
menyatakan bahwa Islam di Indonesia berasal dari Persia (Negara Iran sekarang),
hal ini dibuktikan dengan beberapa kesamaan ritual/tradisi antara Islam di
Persia dengan Indonesia.
Tradisi
ini dilangsungkan setiap tanggal 10 Muharram Sumatera Barat yaitu Upacara Tabot
(Tabuik). Selain di Sumatera Barat, sebuah Upacara memperingati wafatnya Husein
Bin Ali (Cucu Muhammad) juga dilaksanakan di Bengkulu yaitu setiap
tanggal 10 Muharram. Peringatan ini juga disebut dengan 1 Syura.
Kedua
Upacara ini merupakan ritual tahunan umat Islam di Persia atau Iran sekarang,
karena kesamaan ini, para ahli menyebut Islam di Indonesia berasal dari Persia.
4.
Teori China
Teori ini mengatakan bahwa Islam dibawa dari China
yaitu oleh pedagang2 China muslim. Bukti yang mendukung adalah di Semarang
telah ada pemukiman orang2 China yg beragama Islam yg sekaligus menyebarkan
agama Islam di Indonesia terutama Pulau JAwa. Klenteng Sam Po Kong, di Semarang
dulunya merupakan Mesjid yg dibangun oleh para pedagang China Islam yg ada di
Semarang.
Hanya
ketika ketika waktu berjalan banyak keturunannya tidak lagi beragama Islam dan
kembali ke agama asal mereka, Mesjid itu kemudian dirubah menjadi
Klenteng. Selain itu sejarah juga mencatat Raja Demak, Kerajaan Islam
pertama di Indonesia meruapakan anak Raja Majapahit Brawijaya dengan ibu
seorang putroi dari China. Laksamana Ceng Ho, seorang muslim dan pelaut dari
Kekaisaran China pernah bertandang ke Semarang untuk mengadakan kerjasama
dengan kerajaan nusantara.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Mengapa agama Islam mudah
diterima orang Indonesia? Hal ini disebabkan oleh:
a. Ajaran Islam datang dengan cara yang damai,
b. Agama ini juga tidak mengenal sistem pembagian
masyarakat atau kasta.
c. Agama ini juga tidak punya syarat-syarat yang rumit
untuk menjadi pemeluknya.
d. Selain itu upacara dalam agama Islam juga jauh
lebih sederhana daripada upacara dalam agama Hindu-Budha.
e. Ajaran Islam yang masuk ke Indonesia juga telah
disesuaikan dengan alam pikiran dan tradisi orang Indonesia.
II.
Saluran-saluran Penyebaran Islam.
1.
Perdagangan.
Perdagangan
merupakan metode penyebaran Islam paling utama dan pertama. Menurut Tome Pires
(seorang pelayar dan ahli obat-obatan dari Portugis, yang ada di Malaka pada
tahun 1512-1516) kegiatan perdagangan di nusantara sekitar abad ke 7 M sampai
abad ke 16 lalu lintas perdagangan yang melalui nusnatara sangat ramai.
Dalam
proses ini pedagang nusantara dan
pedagang asing (Islam) dari Gujarat dan Timur Tengah (Arab dan Persia) bertemu
dan saling tukar pengaruh. Sebagian dari pedagang asing ini tinggal di wilayah
dekat pantai yang disebut Pekojan, lama kelamaan jumlah mereka pun semakin
banyak dan memperngaruhi lingkungan sekitar mereka dengan ajaran Islam.
Para
pedagang ini kemudian menjalin hubungan dengan para adipati (bupati) setempat dan lama kelamaan masuk ke dalam lingkungan istana.
Ketika para Raja dan bangsawan memeluk Islam maka rakyatnya akan dengan mudah
mengikuti. Setelah masuk Islam, rakyat biasa, istana dan pedagang nusantara
yang memeluk Islam itu pun menyebarkan Islam ke kota pelabuhan dan pesisir
lain.
2.
Perkawinan.
Pedagang-
pedagang asing dari Timur Tengah dan Gujarat tadi juga ada yang menikah dengan
wanita-wanita pribumi bahkan dengan anggota keluarga kerajaan.
Wanita-wanita yang telah dinikahinya tersebut akan mengikuti suaminya masuk
Islam dengan syarat mengucapkan kalimat Syahadat terlebih dahulu. Anak-anak
hasil perkawinan tersebut akan mengikuti agama Islam yang dianut oleh kedua
orangtuanya.
Selain
itu, perkawinan anak-anak kaum bangsawan ataupun anak Raja mempunyai dampak
yang lebih besar. Mereka lebih mudah memperngaruhi istana untuk mendukung
penyebaran Islam. Lama kelamaan seluruh anggota keluarga Istana akan memeluk
Islam, selanjutnya kerajaan yang pada awalnya bercorak Hindu-Budha
perlahan-lahan menjadi bercorak Islam.
3.
Pendidikan.
Perkembangan Islam yang
semakin meluas mendorong munculnya para ulama atau ahli agama Islam. Para
ulama ini menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan cara mendirikan
pondok-pondok Pesantren di berbagai daerah. Saluran pendidikan sangat
efektif untuk mempercepat dan memperluas penyebaran Islam hingga ke
daerah-daerah yang
terpencil. Salah satu tokoh Islam yg
berperan besar dalam mengembangkan Pesantren di Indonesia
khussunya di JAwa adalah Sunan Giri.
4.
Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran
keTuhanan yang telah bercampur dengan mistik atau hal-hal yang bersifat magis.
Kata “Tasawuf” sebernarnya berasal dari kata ‘SUFI” yang berrati kain wol yang
terbuat dari bulu domba. Istilah ini muncul karena para ahli Tasawuf biasanya
memakai jubbah yang terbuat dari wol.
5. Dakwah (Pengabaran
ajaran Islam dengan cara berkutbah ke berbagai tempat/daerah). Dakwah yang dimaksud di sini secara khusus membahas tentang dakwah
para wali. Atau yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Atau yang disebut juga
para Sunan antara lain Sunan Ampel dan Bonang.
6.
Kesenian
Agama Islam juga disebarkan melalui kesenian seperti
yang dilakukan oleh SUnan Kalijaga dan Sunan Bonang. Sunan Kalijaga
menggunakan Seni Wayang dalam
melakukan dakwah Islam. sedangkan Sunan Bonang menggunakan Seni Gamelan dan Gending (lagu-lagu) yang berisi syair-syair
nasihat dan dasar-dasar ajaran Islam.
Munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia …
Bangkitnya
Kerajaan Islam bertepatan waktunya dengan kedatangan bangsa Barat ke Indonesia. Kedatangan bangsa Barat dan Konflik dengan Bangsa
Barat diyakini menjadi penyebab Kerajaan2 Islam tidak mampu berkembang secara
maksimal seperti apa yg pernah dialami Sriwijaya dan Majapahit. Siapa
Portugis dan VOC, mengapa mereka datang ke Indonesia akan saya kupas secara
singkat dan sederhana, ......
=========================-----------------==============================------------------===
Portugis
:
Bangsa
ini melakukan pelayaran ke Indonesia sepanjang abad 15 dan 16 Masehi. Pelayaran
mereka diawali oleh Bartolomeus Diaz yang tiba di Afrika Bagian Selatan. Tempat itu
akhirnya diberi nama Tanjung Harapan (Cape of Good Hope).
Perjalanan Diaz dilanjutkan oleh Vasco Da Gama dan berhasil tiba di Goa,
India. Perjalanan itu kemudian dilanjutkan oleh Alfonso Albudiquerque
yang berhasil tiba di Goa untuk kemudian
lanjut ke Malaka (Malaysia sekarang) dan menguasai MAlaka pada tahun 1511.
Anak2ku,
sebagai info seperti yg telah dijelaskan di kelas, bangsa barat berlayar bertaruh
nyawa tanpa informasi yg lengkap hanya
untuk satu tujuan yaitu REMPAH-REMPAH. PAda saat itu Rempah menjadi komoditas
yg paling mahal di samping emas dan logam
mulia lainnya, tapi Rempah menjadi primadona yg jauh lebih
mahal.
Nah Rempah pada saat itu tidak tumbuh di semua tempat, dia hanya rela tumbuh
dan ranum di sebuah kepulauan istimewa dan terselubung yg sekarang menjadi
Provinsi Maluku Utara, di
Indonesia, negara kita.
Belanda:
Selain
Portugis, bangsa Eropa lain juga ingin mencicipi nikmat dan manisnya hasil
perdagangan rempah. Salah satunya adalah Kerajaan Belanda. Tidak lama setelah
Portugis berhasil menguasai Malaka, Cornelis De Houtman, seorang Belanda berlayar ke
Indonesia dan pada
tahun 1596 tiba di Banten. (sekarang menjadi Provinsi Banten,
Indonesia).
Setelah
berhasil mengumpulkan rempah, Houtman kembali ke Belanda, dan mendapat untung
yg luar biasa banyak. Hal ini menimbulkan keinginan pelaut Belanda lain untuk
berlayar ke Indonesia. John Van Neck salah satunya, dia berlayar sekitar tahun
1598. Setelah mereka, gelombang pelaut Belanda ke Indonesia semakin banyak.
Hal ini
menimbulkan kegoncangan pada stabilitas harga rempah di Eropa. Pertama
persediaan rempah menjadi melimpah di Eropa, akhirnya
harganya menjadi turun. Kedua, pedagang Belanda di
Indonesia seenaknya saja menentukan harga ke petani rempah yg menyebabkan
terjadinya perbedaan harga yg mencolok.
Peristiwa
ini kemudian menimbulkan persoalan dalam Kerajaan Belanda. Raja akhirnya
memutuskan untuk mencari solusi yaitu membentuk Perusahaan Patungan antara para
pedagang tadi. Akhirnya pada tahun 1602 dibentuklah perusahaan itu dan diberi
nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie/ Perusahaan Dagang Hindia Timur).
Para
pedagang tadi tidak perlu lagi repot2 berlayar ke Indonesia, mereka hanya perlu
menanamkan modalnya dalam bentuk saham ke VOC, dan mereka akan mendapat untung
dari perusahaan.
Namun
uniknya, VOC tidak hanya bertindak seperti perusahaan pada umumnya. Kerajaan
Belanda memberi hak yg disebut Hak Oktrooi kepada VOC, yaitu hak2 yg biasanya
hanya dimiliki oleh sebuah negara, bukan perusahaan. Misalnya:
1. VOC berhak mencetak mata uang sendiri
2. VOC berhak memiliki tentara
3. VOC berhak mengadakan diplomasi dan kerjasam luar
negeri dengan negara atau kerajaan lain di luar Belanda
4. VOC berhak untuk menyatakan perang dengan KErajaan
lain
5. VOC berhak mengangkat pegawai sendiri
Hak2 ini yang membuat VOC
semacam negara dalam negara yg memiliki kuasa yg amat besar.
Oke, kira2
begitu ya, kedatangan bangsa barat, lalu Kerajaan2 Islam apa saja yg nanti akan
berhubungan sekaligus berkonflik dengan bangsa barat (Portugis, Belanda yg
sudah kita bahas di atas)? Di bawah ini akan dijelaskan…..
Kerajaan Islam di Sumatera…
Wilayah Indonesia
pertama yang dipercaya menjadi tempat pertama yang “dikunjungi” ajaran Islam yang dibawa
oleh pedagang-pedagang Arab adalah Sumatera. Jauh sebelum agama Islam lahir pedagang2
asal Arab ini telah berdagang dan singgah di pelabuhan-pelabuhan Sumatera. Kondisi ini
didukung oleh kenyataan bahwa Pulau Sumatera sangat strategis lokasinya, berada
di antara 2 benua, 2 samudera dan 2 pusat peradaban besar China dan India.
Selain itu,
mulai ditinggalkannya jalur sutera di China membuat
jalur pelayaran ke Sumatera menjadi alternatif (pilihan) baru. Sumatera
akhirnya berkembang menjadi pelabuhan penting, apalagi ketika Sumatera dikuasai
oleh salah satu Kerajaan Buddha terbesar di Indonesia yaitu Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya ini berdiri
sekitar abad 7 Masehi. Dalam waktu yang hampir bersamaan Agama Islam lahir di
tanah Arab. Dalam selang waktu yang tak lama, agama itu disebarkan ke seluruh
dunia sebagian dari mereka ada yg sampai di
Indonesia. Maka bisa dikatakan di wilayah-wilayah Sriwijaya (Sumatera) telah
berkembang komunitas2 kecil umat Islam.
Komunitas
ini antara lain Pasai, Aceh, Minangkabau, dsb. Namun karena Sriwijaya masih menjadi
penguasa terbesar Sumatera kala itu, komunitas2 Islam itu belum bisa berkembang
menjadi kerajaan. Setelah Sriwijaya mulai menunjukkan gelagat
kehancurannya sekitar abad 11-12 M, komunitas ini berkembang hingga menjadi
kerajaan-kerajaan Islam peratama di Indonesia. Kita akan melihatnya satu per
satu.
Kerajaan Samudera Pasai.
Hikayat Raja-Raja Pasai (
buku silsilah Raja-Raja Pasai) mencatat bahwa Raja pertama Pasai yang memeluk
Islam adalah seorang yang bernama Marah Silu yang berganti nama menjadi Malik
Al Saleh.
Sebelumnya
Marah Silu merupakan gempong samudera (kepala pelabuhan) di Pasai. pada
perkembangannya, beliaulah yang mendirikan Kerajaan Samudera Pasai sekitar
tahun 1267 M.
Malik Al
Saleh digantikan oleh anaknya Muhammad Az Zahir, Az Zahir
kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Mahmud Malik Az Zahir.
Pada masa pemerintahan Mahmud Az Zahir ini, Pasai mencapai masa kejayaannya.
Pasai menjadi salah satu pelabuhan internasional yang sibuk dan besar yang
banyak disinggahi oleh pedagang dari Asia, Afrika dan Eropa.
Namun, pada masa pemerintahan Ahmad Az Zahir (1345-1350)
Pasai mendapat serangan dari Kerajaan Majapahit. Dalam Hikayat Raja Raja Pasai
dikisahkan bahwa setelah perang tiga hari tiga malam Pasai kalah dan akhirnya
rakyat nya tercerai berai. Kesultanan ini bangkit kembali pada masa
kekuasaan Zainal Al Abidin Malik Az Zahir tahun 1383. Namun
Pasai kembali dihadapkan pada peristiwa-peristiwa menuju keruntuhannya
seperti perang saudara dan serangan Kerajaan Aceh atas Pasai pada tahun 1524.
Kesultanan Aceh.
Di atas sudah disinggung, bahwa Kerajaan Islam pertama di Sumatera yaitu
Samudera Pasai ditaklukkan oleh Kerajaan Aceh. Aceh kemudian menggantikan peran
Pasai sebagai penguasa Sumatera.
Kesultanan
Aceh terletak di Aceh Rayeuk (sekarang Aceh Besar) didirikan oleh Ali
Mughayat Syah pada tahun 1496. Tumbuhnya Kerajaan Aceh bersamaan
dengan tumbuhnya sebuah Kota pelabuhan di sebelah timurnya (selat Malaka)
bernama Malaka.
Pada
tahun 1511, Malaka, dikuasai oleh Portugis. Ini menyebabkan kapal-kapal dagang
yang sebelumnya singgah di Malaka berpindah ke pelabuhan-pelabuhan Aceh, ini
menyebabkan pelabuhan dan Kerajaan Aceh semakin besar dan penting.
Kerajaan ini mencapai masa kejayannya pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda. Mengapa disebut masa jaya, karena:
· Wilayah kekuasaan Aceh membentang dari Deli sampai
semenanjung Malaya, termasuk daerah pantai barat Sumatera hingga Palembang.
· Dibentuk undang-undang tentang Tata
Pemerintahan yang disebut dengan ADAT MAKUTA ALAM .
· Iskandar Muda membangun basis militer dan pertahanan
di laut.
· Selama masa pemerintahan ISkandar Muda juga dikenal
beberapa kelompok masyarakat yaitu :
~
Golongan bangsawan disebut TEUKU
~Golongan
Ulama, agamawan(Rohaniawan) disebut dengan TENGKU
· Iskandar Muda menaruh perhatian penting pada
perkembangan sastra dan Tasawuf di kesultanan Aceh. Berikut beberapa tokoh
Tasawuf Aceh: Hamzah Fansuri, Syamsudin al Sumatrani, Nuruddin
ar Raniri dan Syekh Abdul Rauf Singkil.
· Terbitnya buku sejarah adat istiadat Aceh
yang disebut Bustanul Salatin, yang menunjukkan pentingnya dunia sastra
bagi Iskandar Muda.
Setelah
wafat, Iskandar Muda digantikan oleh Iskandar Thani. Pada
masa Iskandar Thani Aceh mengalami kemunduran karena Thani tidak semampu dan
sekuat Iskandar Muda.
Beberapa
ratus tahun kemudian, setelah melalui konflik dan perang yang panjang dengan
Portugis kemudian VOC dan terakhir Belanda, Aceh akhirnya dikuasai oleh Belanda
pada tahun 1904.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Komentar
Posting Komentar