BAHAN UH I, SEJARAH WAJIB KELAS XI MIPA DAN IPS, semester GENAP, 2015-2016
Bergerak ke Selatan
(Penjajahan Jepang atas Indonesia).
Semasa di bawah pemerintahan Shogun, Jepang
menjalani masa Isolasi atau menutup diri terhadap pengaruh asing.
Kebijakan ini dijalankan semata-mata karena Pemerintahan Shogun yang sangat tradisional.
Kebijakan ini berakhir ketika ketika Amerika Serikat, memaksa Jepang untuk
membuka pelabuhan-pelabuhannya untuk perdagangan Internasional.
Adalah Commodor Matthew Perry, komandan
Angkatan Laut Amerika Serikat yang pertama sekali meminta Shogun untuk membuka
pelabuhan Jepang untuk dunia luar. Pada akhirnya setelah melalui konflik dan
peperangan, Jepang terpaksa menandatangani sebuah Perjanjian yang kita kenal
sebagai Perjanjian Shimoda. Dengan adanya perjanjian ini,
Jepang harus merelakan dua pelabuhan penting nya yaitu Shimoda dan Hakodate
dibuka untuk bangsa-bangsa lain.
Sebagai sebuah negara kepulauan, pelabuhan merupakan
semacam “Pintu Masuk” menuju Jepang yang harus dipertahankan dan dijaga oleh
orang Jepang sendiri. Perjanjian Shimoda pada akhirnya melunturkan semua
kekuatan pertahanan ini, perjanjian itu menunjukkan ketidakberdayaan Shogun
sebagai pemimpin Jepang sekaligus ketidakberdayaan orang Jepang itu sendiri.
Keadaan ini semakin diperburuk lagi dengan kesepakatan
yang dikenal dengan “Townsend Harris Agreement”, di mana Jepang harus membuka
pelabuhan di Tokyo, Nagasaki, Kobe, Osaka dan beberapa pelabuhan besar lainnya
bagi bangsa asing.
Dua perjanjian yang telah disebutkan sebelumnya
menimbulkan kemarahan dari rakyat Jepang. Mereka menganggap Shogun sebagai
pemimpin yang lemah. Gerakan anti terhadap Shogun akhirnya muncul, bahkan
muncul pemberontakan yang dilakukan oleh Satsuma dan Coshu untungnya dengan
bantuan bangsa barat, pemberontakan ini berhasil dipadamkan. Namun, justru
sebaliknya, ketika gerakan Anti Shogun bergema, gerakan
mendukung Kaisar (Tenno) semakin bertambah. Sesuai dengan ajaran
Shinto, kekuasaan atas negara harus diberikan kepada Kaisar, sebagai simbol
suci dalam masyarakat Jepang.
Pada akhirnya, kelemahan, ketidakberdayaan dan
pertahanan yang buruk telah memaksa Shogun untuk mengikuti kehendak rakyat
yaitu mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Shogun terakhir yaitu Yoshinobu
menyerahkan kekuasaan Jepang kepada Kaisar Mutsuhito atau Meiji (1867-1921)
peristiwa ini dikenal dengan sebutan Restorasi Meiji.
Jepang Modern. .
Restorasi
Meiji menandai babak baru dalam sejarah Jepang. Meiji langsung membuat
gebrakan. Kaisar ini langsung mencanangkan sebuah upaya untuk memodernisasi
(memajukan) Jepang yang dikenal dengan sebutan Charter Oath (Sumpah Setia):
Jepang
membentuk Parlemen yang kemudian disebut Diet, Adat istiadat lama dan kuno yang
menghambat kemajuan akan dihapuskan, Pemerintahan akan dipegang oleh Kaisar dan
semua rakyat Jepang harus bersatu mencapai kesejahteraan bangsa.
Selain
itu, Meiji juga melakukan modernisasi dalam berbagai bidang kehidupan bangsa
Jepang diantaranya:
1. Pemerintahan: Dalam hal birokrasi
pemerintahan, Jepang di bawah Meiji telah menghapuskan kukuasaan para Daimyo
(semacam penguasa lokal) dan menjadikan mereka pegawai negeri sipil. Para
samurai dijadikan sebagai anggota Tentara Nasional Jepang. Seperti yang telah
disinggung di atas, Jepang juga membentuk Parlemen. Jepang juga
mengadopsi sistem pembagian kekuasaan barat, yaitu legislatif dan eksekutif dan
sistem Monarki Konstitusional.
2. Pendidikan: Jepang mengeluarkan program
wajib belajar, mengimpor tenaga-tenaga ahli dari luar negeri, mengirim
pelajar-pelajar berprestasi untuk belajar di Universitas terkenal di Eropa,
membangun gedung sekolah, termasuk menanamkan rasa cinta tanah air dan rasa
cinta terhadap Kaisar sejak di bangku sekolah.
3. Industri : Membangun
pabrik-pabrik baik itu pabrik tekstil dan baja termasuk industri persenjataan
(militer).
4. Perkapalan dan Perdagangan: Memodernisasi
kapal-kapal Jepang terutama Kapal untuk dagang dan Militer.
5. Ekonomi: Menjalankan politik Dumping,
yaitu dengan menjual barang hasil produksi Jepang dengan harga lebih murah di
luar negeri, hal ini dilakukan dengan maksud untuk memenangkan persaingan
dagang di luar negeri. Mereka juga melakukan proteksi terhadap barang-barang
produksi dalam negeri.
6. Militer: Membuat kebijakan wajib
militer. Memodernisasi Tentara Angkatan Darat Jepang dengan mengadopsi
dan mencontoh Angkatan Darat Jerman, kemudian memodernisasi Angkatan Laut
dengan mencontoh Angkatan Laut Inggris.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Pada akhirnya semua kebijakan ini membawa perubahan
penting bagi Jepang. Jepang yang sebelumnya terisolasi, yang pada tahun 1854
dipaksa menandatangani Perjanjian Shimoda, negara yang dulu dianggap sebagai
negara terbelakang hanya dalam beberapa tahun berubah menjadi negara maju dan besar.
Keren ya, Indonesia kapan bisa gini ya?? Kita doakan
secepatnya…… Lanjut brohh
Kemajuan-kemajuan ini ternyata membuat Jepang menjadi
negara yang agresif. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan baru yang dijalankan
oleh Jepang yaitu kebijakan Imperialisme (menjajah negara lain).
Sebenarnya alasan utama di balik keputusan ini adalah
faktor ekonomi yaitu Jepang sebagai negara Industri membutuhkan sumber daya
alam negara lain sebagai bahan baku, sekaligus membutuhkan negara lain sebagai
pasar untuk menjual hasil produksi mereka. Wilayah Jepang merupakan sebuah
hamparan pulau yang tidak terlalu luas kalau tidak mau disebut sempit dan
miskin sumber daya alam. Mereka lebih mengandalkan industri dan hasil lautnya.
Selain alasan ekonomi yang telah disebutkan pada paragraf di atas,
ada juga faktor spiritual yaitu ajaran, Hakko Ichi U (delapan
benang di bawah satu atap). Menurut ajaran ini, Dunia akan
mencapai masa keemasannya jika dipimpin oleh bangsa Jepang, dengan kata lain
Jepang berhak mengatur dan menguasai bangsa-bangsa lain demi sebuah “kemajuan”
dunia.
Kesemua alasan ini telah dengan baik digunakan oleh
Jepang sebagai alasan untuk menguasai negara-negara lain diawali dengan negara
tetangganya. Pada tahun 1894, Jepang merampas Taiwan (Formosa) dari
Tiongkok. 1905 terjadi perang antara Jepang dan Rusia yang kemudian dimenangkan
oleh Jepang, melalui kemenangan ini, Jepang berhak atas Pulau Sakhalin dan
Port Arthur. 1910, Jepang menguasai Korea.
Penaklukan paling penting adalah wilayah kaya bahan
tambang batubara, Manchuria, pada tahun 1931, Jepang berhasil merampas tempat
ini.
Jepang dan Perang Dunia II.
Situasi Perang di Eropa (Perang Dunia II) memaksa
Jepang untuk menentukan arah kebijakan negaranya. Sedikit berbeda dengan Perang
Dunia I, pada perang kedua ini, Jepang berhadapan dengan negara-negara sekutu seperti
Inggris, Amerika dan Prancis termasuk Rusia.
Hal ini disebabkan oleh situasi Eropa di tahun 1940.
Pada bulan Mei tahun itu, Jerman berhasil merebut Belanda, dan sebulan
kemudian merebut Prancis. Jepang yang terbilang sudah berhasil menguasai
beberapa wilayah negara-negara di kawasan utara (Asia Timur, seperti Tiongkok,
Korea dan Rusia) ingin meluaskan kekuasannya ke Selatan atau kawasan Asia
Tenggara. Wilayah Asia Tenggara pada saat itu ada dalam penjajahan Prancis
(Menjajah Vietnam dan Indochina), Inggris (Menjajah Malaya, Singapura,
Kalimantan Utara) dan Belanda (Menjajah Indonesia).
Dengan dikuasainya Belanda dan Prancis membuat Jepang
justru condong kepada persekutuan dengan Jerman, apalagi mereka mempunyai
kemiripan dalam ideology yaitu Fasisme.
Pada bulan September 1940, hanya beberapa bulan
setelah Jerman berhasil menguasai Belanda dan Prancis, Jepang bergabung dengan
Blok Sentral di mana Jerman dan Italia ada. Persekutuan ini dimaknai
sebagai “pembagian wilayah” pertempuran, di mana Jerman fokus untuk menaklukkan
Eropa dan Atlantik, Italia menaklukkan Asia Barat dan Afrika sementara Jepang
bertugas untuk menaklukkan kawasan Asia Pasifik di manan Malaysia, Singapura,
Vietnam, Filiphina, dan negeri kita Indonesia berada.
Dimulailah
perang fasifik itu… inilah dia.
Pada bulan Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan
terhadap pangkalan militer Amerika Serikat, Pearl Harbour. Serangan ini
dimaksudkan untuk melemahkan pertahanan Amerika Serikat di lautan Pasifik
sekaligus menyingkirkan ancaman serangan dari Amerika Serikat kepada Jepang di
Pasifik. Dengan serangan ini, Amerika Serikat, Inggris termasuk Belanda
menyatakan Perang terhadap Jepang, dimulailah perang di pasifik (Perang Asia
Raya).
Pada saat yang sama dengan serangan terhadap Pearl
Harbour, Jepang juga menyerang Hongkong dan pangkalan militer
Amerika di Pulau Luzon Filiphina. Tiga hari kemudian, dua Kapal Perang
Inggris, Prince Wales dan Repulse berhasil dihancurkan
Jepang, ketika berusaha melawan serangan Jepang ke Singapura.
2 Januari 1942,
Filiphina
berhasil dikuasai Jepang, pada bulan Februari Singapura juga sudah
berhasil ditaklukkan. Dengan dikuasainya daerah-daerah ini Jepang tinggal
selangkah lagi menuju apaaaaa??????????????? Ya benar Indonesia….
=================================================================
Pendaratan di Indonesia, telah dimulai pada bulan
Desember 1941, namun secara efektif Jepang baru berhasil menguasai beberapa
kota di Kalimantan sekitar bulan Januari dan Februari 1942. Dalam kurun waktu
yang tidak jauh, Jepang telah berhasil menguasai kawasan Indonesia Timur
seperti, Sulawesi, Ambon, Bali, Papua Barat dan Timor. Menyusul
dikuasainya Sumatera.
Pendaratan di tempat-tempat ini bukanlah tanpa alasan,
Jepang sengaja mendarat pertama kali di Tarakan, Kalimantan untuk memastikan
penguasaan terhadap sumber minyak bumi yang ada di sana. Kawasan Timur
Indonesia dan Sumatera juga merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam
yang penting bagi industri Jepang.
Jepang kuasai Jawa………………
Sebenarnya pemerintah Hindia Belanda (Indonesia) telah
memprediksi serangan dari Jepang ini. Pada tahun 1942, Belanda berinisiatif
membentuk ABDACOM (American, British, Dutch, Australia Command)/ Persekutuan
militer Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Australia. Hal ini dimaksudkan untuk
mempertahankan Hindia Belanda (Indonesia) dari serangan Jepang, dengan kata
lain agar Belanda tetap bisa menjajah Indonesia maka dibentuklah persekutuan militer
tersebut.
Namun pada akhirnya ABDACOM ini tidak seperti yang
diharapkan, kemungkinan besar karena situasi dalam negeri negara-negara itu
yang sedang disibukkan dengan mempertahankan negara masing-masing dari ancaman Jerman,
Italia di Eropa.
Akhirnya sekitar bulan Maret 1942, Jepang telah
berhasil mendarat di Jawa. Jepang mendarat di Banten, Eretan Wetan, Cirebon dan
Kragan. Hanya dalam beberapa hari Jepang berhasil memaksa Belanda bertekuk
lutut. Melalui Perjanjian Kalijati, 08 Maret 1942, Belanda
menyerahkan Indonesia kepada Jepang. Jepang diwakili oleh Jenderal Imamura dan
Belanda diwakili oleh Panglima Militer Ter Porten, sementara itu Gubernur
Jenderal Statkenborgh Statchouver tidak bersedia menandatangani
Perjanjian Kalijati dengan alasan tertentu.
Oke, begitu Ter Porten tandantangan, Jepang sah menjadi “pemilik”
Indonesia. Kasian ya, negeri kita, kayak barang bisa dioper-oper….Di situ
kadang saya merasa sedih
Apa yang Jepang
lakukan di Indonesia??
1. Membagi Indonesia dalam 3 wilayah pemerintahan militer.
1.
Wilayah Sumatera : berada di bawah komando Tentara ke 25 : dengan pimpinan
Jenderal Tanabe, berpusat di Bukit Tinggi.
2.
Wilayah Jawa dan Madura: berada di bawah komando Tentara ke 16: dengan
pimpinan Jenderal Imamura, berpusat di Jakarta. ·
3.
Wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur: Di bawah komando Angkatan Laut
Jepang (Armada selatan 2). Laksamana maeda, berpusat di Makassar.
Catatan:
Wilayah Sumatera, Jawa dan Madura dikoordinir oleh Rikugun (Angkatan Darat)
sementara wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur dikoordinir oleh Kaigun
(Angkatan Laut).
Ketiga pemimpin
wilayah ini bertanggung jawab kepada Panglima Tertinggi Militer Jepang yang
disebut Gunsereikan atau Saiko Sikikan.
2. Membentuk
pemerintahan sipil (Birokrasi) hingga tingkat desa.
Selain membentuk
pemerintahan militer, Jepang juga membentuk pemerintahan sipil dengan tujuan
agar dengan mudah mengontrol dan mengawasi semua pergerakan rakyat hingga
kelompok paling kecil yaitu Gumi/Tonarigumi (10-20 Kepala keluarga). .
Shu
(Residen/Provinsi) > Ken (Kabupaten) > Gun (Kawedanan) > Son
(Kecamatan) > Ku (Desa) > Aza (Dusun) > Gumi (RT/RW).
3. Membentuk
Kesatuan Polisi Militer yang disebut Kenpetai.
4. Melakukan kebijakan Jepangisasi atau
memasukkan budaya-budaya Jepang kepada kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia
seperti misalnya:
Ø Mengganti lagu
Indonesia Raya dengan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
Ø Seikerei : Yaitu
menunduk ke arah Tokyo sebagai simbol penghormatan kepada Kaisar (Tenno Haika)
Ø Hari Raya
Tencosetsu (Hari Ulang tahun Kaisar)
Ø Mewajibkan
penggunaan bahasa Jepang dan mewajibkan upacara bendera dengan menghormat
Hinomaru(bendera Jepang) dan Seikerei
Ø Penggunaan
kalender Sumera atw Tahun Showa . (Tahun1942 Masehi sama dengan
Tahun 2602 kalender Showa)
Ø Pengubahan waktu
menjadi waktu Tokyo.
5. Menghapuskan
pengaruh barat di Indonesia dengan cara
Ø Melarang
pemakaian bahasa Belanda dan Inggris
Ø Mewajibkan
penggunaan bahasa Jepang
Ø Melarang
penggunaan buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris
Ø Kalender
Masehi diganti dengan Kalender Jepang yaitu Sumera atw Showa (sudah disinggung
di atas)
Ø Patung-Patung
Eropa diruntuhkan
Ø Jalan-jalan
diberi nama baru
Ø Nama
Kota Batavia diganti menjadi Jakarta (lagi).
Ø Mempekerjakan
tokoh-tokoh anti Belanda, terutama seniman dan guru
6
Menarik simpati rakyat Indonesia melalui :
Ø Jepang
menyatakan bahwa mereka adalah saudara tua bagi bangsa-bangsa Asia
Ø Gerakan 3 A
Ø Memberikan
beasiswa kepada pelajar-pelajar Indonesia. Mr. Raden Soedjono, merupakan salah
satu sarjana hukum pribumi yang diberikan beasiswa ke Jepang
Ø Menarik simpati
umat Islam Indonesia dengan mengirimkan mereka naik Haji ke Mekkah.
7. Membentuk Putera sebagai
ganti Gerakan 3 A.
8. Membentuk Jawa
Hokokai sebagai pengganti Putera.
9. Membentuk
Organisasi Semi Militer:
Ø Seinendan: ini
merupakan kesatuan pemuda berusia 14-25 tahun yang dilatih dan diberikan
pelatihan oleh Jepang. Dengan menanamkan rasa cinta tanah air dan membela tanah
air dengan segala kekuatan, Jepang mengharapkan kesatuan ini akan membela
Indonesia apabila sekutu menyerbu Indonesia, dengan begitu Jepang juga terbantu
untuk menghadapi sekutu.
Ø Keibodan : ini merupakan
kesatuan semi militer yang bertugas sebagai pembantu polisi. Keibodan ditugasi
untuk melaksanakan tugas menjaga keamanan, mengatur lalu lintas, menangkap
pencuri dan mata-mata dan beberapa pekerjaan lain yang biasanya dilakukan
seorang Polisi.
5. Organisasi
Militer :
Ø PETA (Pembela
Tanah Air): Merupakan kesatuan militer bentukan Jepang atas inisiatif Gatot
Mangkupraja. Di Sumatera PETA disebut Giyugun (tentara pembela tanah
air).
Ø HEIHO (barisan
prajurit cadangan): Terdiri dari laki-laki berusia 18-25 tahun dan
berpendidikan paling rendah SD.
6. Organisasi
Masyarakat Islam:
Ø Masyumi: Jepang
melihat bahwa mayoritas rakyat Indonesia merupakan penganut agama Islam. oleh
karenanya perlu merangkul tokoh-tokoh atau pemimpin Islam untuk mau bekerjasama
dan pada akhirnya mendukung Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Organisasi ini
dipimpin oleh K.H. Hasim Anshari dan K.H. Mas Mansur
OKE SAMPAI SITU
AJA, SELAMAT BELAJAR ADIK2KU, UDAH BAPAK BUAT SEMUDAH MUNGKIN DIBACA DAN
SESEDERHANA MUNGKIN UNTUK DIPAHAMI…. TARGET DAPAT 100 YA.. JBU..
Komentar
Posting Komentar