PAS KELAS X WAJIB
Pembagian zaman Pra aksara menurut corak,
geologi dan alat kebudayaannya.
1. Menurut
corak.
Corak itu berarti ciri khas, tanda-tanda
tertentu yang membedakan suatu zaman dengan zaman lain.
A. Nomaden dan berburu.
Para ilmuwan
menyatakan bahwa pada zaman ini, manusia masih belum tinggal menetap di suatu
tempat atau rumah. Manusia pada zaman ini memenuhi kebutuhan
makanan dari hasil berburu dan mengambil dari alam. Alatnya masih kasar dan
belum dibentuk.
B. Menetap dan meramu makanan sendiri.
Meramu artinya
membuat. Manusia pada zaman ini sudah tidak nomaden(berpindah-pindah) lagi.
Mereka sudah memiliki tempat tinggal yang tetap. Selain itu, mereka juga sudah
tidak berburu lagi, mereka memelihara hewan dan menanam tanaman yg nantinya
menjadi makanan mereka. Alatnya dibentuk dan diperhalus
C. Pertukangan.
Zaman ini adalah zaman
ketika manusia tidak hanya telah menetap dan bercocok tanam. Namun juga sudah
mengenal system pertukangan alat-alat yg terbuat dari logam. Baik itu yg dibuat
menjadi perhiasan, kapak, nekara dsb. Pada zaman ini lah keahlian menambang dan
kesenian logam manusia dimulai dan dikembangkan.
Menurut Geologinya. (Geo berarti bumi,
logos berarti ilmu)
1. Zaman
Arkaezoikum.
Zaman ini ditandai dengan masa-masa awal
pembentukan bumi. Suhu bumi masih sangat panas, iklim nya berubah-ubah, curah
hujan tinggi, sehingga nyaris tidak memungkinkan untuk sebuah kehidupan mahluk
apa pun.
2. Zaman
Paleozoikum
Zaman ini ditandai dengan menurunnya kondisi
panas iklim bumi. Curah hujan menurun, tanda-tanda kehidupan sudah mulai muncul
yaitu mahluk-mahluk bersel satu.
3. Zaman
Mesozoikum
Zaman ini ditandai dengan semakin stabilnya
suhu di bumi. Curah hujan yg tinggi semakin menurun. Muncul berbagai jenis
tanaman dan hewan-hewan raksasa, seperti Dinosaurus dan reptile.
4. Zaman
Neozoikum.
Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman
Tersier dan Kwarter.
a. Tersier.
>>> Paleosen : Zaman
ini ditandai dengan punahnya hewan-hewan raksasa dan mulai munculnya
hewan-hewan primata seperti monyet dan kera.
>>> Miosen: Zaman ini
ditandai dengan munculnya orangutan dan gorilla.
>>> Pliosen :
Zaman ini ditandai dengan munculnya kera raksasa atau giganthropus…
b. Kwarter
>>>>>> Pleistosen :
Zaman ini disebut juga zaman Glasial atau zaman Es, karena sebagian wilayah
daratan bumi dipenuhi oleh es. Pada zaman ini sudah mulai muncul manusia
pertama yang dalam ilmu disebut manusia purba. Menurut Teori Darwin, manusia
berevolusi dari bentuk kera hingga jadi manusia seperti sekarang pada zaman
Tersier. Itulah sebabnya Teori ini disebut juga teori Evolusi.
Manusia purba seperti : Meganthropus
Paleojavanicus, Pithecanthropus Erectus dan Homo Wajakensis sudah mulai hidup
pada masa Pleistosen ini.
>>>>>> Holosen:
Zaman ini disebut juga zaman es mencair. Zaman ini ditandai dengan munculnya
manusia cerdas HOMO SAPIENS…
Zaman Praaksara adalah zaman yang belum
mengenal sistem tulisan (aksara). Pada zaman ini kehidupan manusia masih sangat
sederhana baik itu dari segi kebudayaan maupun alat-alat penunjang
kehidupannya.
Kita juga harus mengetahui alat-alat kehidupan
yang digunakan oleh manusia zaman praaksara. Alat-alat ini terbagi lagi dalam
beberapa zaman, artinya setiap zaman memiliki ciri-ciri alat yang berbeda. Hal
ini menunjukkan perkembangan teknologi kehidupan masyarakat praaksara dari yang
paling sederhana seperti batu yang masih kasar hingga penggunaan alat-alat yang
terbuat dari logam seperti kapak corong.
· Zaman
Paleolitikum
Zaman ini ditandai dengan penggunaan alat-alat
yang masih sangat sederhana, kasar dan belum dibentuk. gambar di samping adalah
contoh alat nya yaitu kapak genggam. Alat lain yang digunakan pada masa ini
adalah Flakes (batu serpih) dan juga tanduk hewan.
Selain sederhana masa ini juga ditandai dengan manusia yang masih nomaden, atau
berpindah-pindah, berburu dan menangkap ikan.
Contoh : Kebudayaan Ngandong &
Pacitan
· Zaman
Mesolitikum
Zaman ini juga disebut sebagai zaman peralihan
antara Paleolitikum menuju Neolitikum. ciri-ciri kehidupan pada masa ini adalah
manusia yang sudah mulai mencari tempat tinggal yaitu di goa . Hal ini
dapat diketahui dengan ditemukannya goa tempat tinggal (Abris sous Roche) oleh Van Stein
Callenfels. Callenfels juga menemukan tumpukan kulit kerang yg sudah
membukit disebut Kjokkenmoddinger (sampah dapur). Di tumpukan itu
ternyata ditemukan juga tulang belulang gigi dan tengkorak manusia. Alat-alat
yg digunakan pada masa ini adalah kapak sumatera atau pebble.
· Zaman
Neolitikum.
Zaman ini disebut juga zaman batu muda. Pada
zaman ini alat-alat bebatuan yang digunakan sudah diperhalus, dan berbentuk.
contohnya adalah Kapak persegi atau Beliung persegi. Selain itu, masyarakat
pada zaman ini sudah mulai tinggal menetap, dengan mendirikan tempat tinggal yg
masih sederhana dengan atap jerami dan berbentuk bulat. Masyarakat ini juga
sudah mengenal sistem bercocok tanam, meskipun masih sangat sederhana.
· Zaman
Megalitikum
Zaman ini disebut juga zaman batu besar.
Masyarakat di zaman ini sudah menghasilkan alat-alat kebudayaan yang terbuat
dari batu besar. Gambar di samping adalah salah satu contoh alat kebudayaan
pada zaman megalith, yaituSarkofagus (kubur batu). Sarkofagus biasanya
digunakan sebagai tempat meletakkan mayat atau kubur. Berbeda dengan zaman
sebelumnya, pada zaman ini masyarakatnya sudah mulai mengenal kepercayaan akan
kedekatan roh manusia yang masih hidup dan yg sudah meninggal, sehingga perlu
dibuat sebuah tempat yang layak jika seseorang meninggal dunia. Sarkofagus
adalah salah satu tempat persemayaman orang meninggal yg layak bagi masyarakat
ini. Menhir juga termasuk alat kebudayaan pada zaman ini.
Menhir adalah bangunan berupa tugu batu, yang digunakan sebagai tempat untuk
menghormati roh nenek moyang. Menhir masih bisa kita lihat di Pasemah (Sumatera
Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Selain Sarkofagus dan Menhir ada
pula Dolmen dan Punden Berundak-undak. Fungsi Dolmen dan
Punden Berundak-undak hampir sama yaitu sebagai tempat pemujaan roh nenek
moyang. Tetapi kemungkinan besar, Punden Berundak-undak digunakan sebagai
tempat ibadah dan Dolmen digunakan sebagai tempat meletakkan persembahan kepada
roh nenek moyang. Dari keempat peninggalan zaman ini kita bisa mengetahui bahwa
telah ada sistem kepercayaan terutama kepada roh nenek moyang (animisme) pada
zaman ini.
· Zaman
Logam
Zaman ini bisa dikatakan sebagai zaman
"modern"nya zaman praaksara. Hal ini ditandai dengan penggunaan
alat-alat penunjang kehidupan yang terbuat dari logam. Uniknya alat-alat logam
ini telah bernilai seni tinggi. Hal ini terlihat dari corak dan bentuk nya.
Nekara dan Moko adalah dua contohnya (lihat gambar di samping). Nekara
berfungsi sebagai perlengkapan upacara pemujaan nenek moyang. sedangkan Moko
adalah Nekara tapi yg ukurannya lebih ramping (kecil). Fungsi dari Moko adalah
sebagai mas kawin, tapi juga bisa digunakan sebagai alat musik karena berbentuk
genderang. Moko masih bisa ditemukan pada masyarakat Alor, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Migrasi atau
perpindahan bangsa Melayu dari Yunan yang dikenal juga dengan Teori Yunan.
Mencari jawab tentang
dari mana kah asal muasal nenek moyang orang Indonesia merupakan pertanyaan
yang sangat sulit. Para ahli sejauh ini hanya mampu memberikan teori tentang
asal muasal tersebut, salah satunya Teori Yunan.
Teori ini mengatakan bahwa nenek moyang orang
Indonesia berasal dari Yunan. Sebuah wilayah di China bagian selatan.
Orang-orang Yunan ini berpindah karena beberapa sebab atau kemungkinan yaitu
1. Adanya
desakan suku-suku asing yang datangnya dari Asia bagian Tengah.
Suku-suku asing ini menyerang dan mengganggu
peradaban orang-orang di Yunan terebut, sehingga mereka berinisiatif mencari
tempat tinggal baru yang jauh lebih aman. Beberapa dari keturunan mereka
akhirnya ada yang sampai ke Indonesia dan menjadi suku-suku di Indonesia.
2. Adanya
peperangan antar suku
Jika tadi ada serangan dari suku asing, ada
juga kemungkinan peperangan antar sesame suku di Yunan. Konflik menyebabkan
suku-suku tersebut harus mencari tempat baru sebagai tempat tinggalnya.
Beberapa dari keturunan mereka akhirnya ada yang sampai ke Indonesia
3. Adanya
bencana alam berupa banjir. Meluapnya aliran sungai She Kiang dan
sungai-sungai lain di daerah Yunan tersebut.
Bencana alam merupakan faktor yang umum
mengapa satu bangsa memutuskan untuk berpindah dan mencari tempat hidup yang
baru di luar tempat asal mereka. Bencana alam di Yunan pun mendorong orang2
Yunan untuk mencari tempat baru, sebagian dari mereka ada yang tiba di
Indonesia dan berkembang menjadi suku-suku bangsa Indonesia.
B. Jalur
Persebaran nenek Moyang Orang Indonesia :
Orang-orang Yunan yang berpindah (migrasi)
tadi terjadi dalam 2 gelombang, atau terjadi sebanyak dua kali.
1. Gelombang
pertama terjadi sekitar tahun 2000 -1500 (SM) Sebelum Masehi.
Kelompok ini disebut juga Melayu Tua atau
Proto Melayu. Mereka melewati dua jalur menuju Indonesia yaitu jalur barat dan
timur.
a. Jalur Barat : Dari
Yunan (China) menuju Semenanjung Malaya (Malaysia) kemudian ke Sumatera
kemudian ke Jawa dan ke seluruh penjuru Indonesia.
b. Jalur Timur:
Dari Yunan (China) menuju Taiwan (Formosa) kemudian menuju Filiphina kemudian
ke Sulawesi dan ke seluruh penjuru Indonesia.
2. Gelombang
kedua terjadi sekitar tahun 5oo (SM) Sebelum Masehi.
Kelompok ini disebut juga kelompok Melayu Muda
atau Deutro Melayu. Mereka melewati jalur barat yang dilalui oleh gelombang
pertama (Melayu Tua).
a. Jalur Barat : Dari
Yunan (China) menuju Semenanjung Malaya (Malaysia) kemudian ke Sumatera
kemudian ke Jawa dan ke seluruh penjuru Indonesia.
Nah, selama ribuan tahun gelombang arus
perpindahan nenek moyang kita ini, meninggalkan suku-suku baru Indonesia yang
bisa dikategorikan berasal dari kelompok Melayu Tua dan Melayu muda. Di bawah
ini adalah daftarnya :
Melayu Muda
|
Melayu Tua.
|
Suku Manado
|
Suku Batak
|
Suku Jawa
|
Suku Sasak
|
Suku Bali
|
Suku Toraja
|
Suku Minangkabau
|
Suku Dayak
|
Suku Bugis
|
Suku Nias
|
Setelah
zaman Pra-aksara berakhir muncul zaman baru diIndonesia yaitu zaman
Hindu-Buddha mari kita lihat apa itu Hindu dan Buddha.
Lahirnya
agama Hindu dan Buddha.
Agama Hindu diperkirakan lahir dari percampuran kebudayaan dan perkawinan
antara bangsa Arya dan Dravida di India, sekitar tahun 1500 SM. Agama sekaligus
kebudayaan. Agama ini memuja Tuhan yang disebut Sang Hyang Widi Wasa. Namun
sebagai perwujudan Sang Hyang Widi, umat Hindu juga mengenal dewa-dewa. Berikut
3 dewa utama dalam agama Hindu:
1.
Dewa Brahma : Dewa pencipta
2.
Dewa Wisnu : Dewa Pelindung
3.
Dewa Syiwa : Dewa Perusak.
Agama Buddha lahir dari sebuah perjalanan mencapai “kesempurnaan” yang
dilakukan oleh seorang pangeran dari kasta Ksatria Hindu bernama Siddharta
Gautama. Dia meninggalkan keluarganya, istri dan anak nya, termasuk kehidupan
mewahnya demi mencari apa yang dia sebut sebagai kesempurnaan hidup. Pada
akhirnya dia mendapat sebuah pencerahan dari Tuhan dan mengajarkan hidup yang
penuh kasih kepada murid2nya. Oleh karena itu dia juga disebut BUDDHA yg
artinya YANG TERCERAHKAN. Umat Buddha mensucikan Bodgaya sebagai
tempat di mana Sang Buddha pertama kali mendapatkan pencerahan tersebut.
Bagaimana
agama ini masuk ke Indonesia?
Ada
beberapa terori :
1.
Teori
Brahmana
: Teori ini mengatakan bahwa kaum Brahmana dari India lah yang menyebarkan
agama Hindu-Buddha ke luar India dan sebagian dari mereka ada yang sampai di
Indonesia.
2.
Teori
Ksatria : Teori ini mengatakan bahwa para Ksatria yang terusir dari
India pindah ke tempat lain dan membangun kerajaan baru. Sebagian dari mereka
ada yang sampai ke Indonesia. Di tempat yang baru, mereka juga menyebarkan
agama sekaligus kebudayaan Hindu-Buddha.
3.
Teori
Waisya :
Teori ini mengatakan bahwa pedagang-pedagang yang beragama Hindu-Buddha dari
India berdagang hingga ke Indonesia sekaligus menyebarkan agama Hindu-Buddha.
4.
Teori
Sudra
: Teori ini mengatakan bahwa kaum Sudra yang ingin mencari kehidupan yang lebih
baik, pindah ke tempat lain di luar India. Sebagian dari mereka ada yang sampai
ke Indonesia dan menyebarkan agamanya.
5.
Teori
Arus Balik:
Teori ini mengatakan bahwa Raja-Raja di Indonesia mengirimkan pemuda2 terbaik
dari negerinya untuk belajar tentang Hindu-Buddha ke India. Setelah berhasil
dan lulus mereka ini kembali ke Indonesia dan mengajarkan apa yang mereka
pelajari di India.
Kerajaan-Kerajaan
Hindu-Buddha di Indonesia.
1. Kutai
Sumber
informasi utama Kerajaan ini ditemukan dalam batu bertulis yang disebut Yupa.
Salah satu Yupa menuliskan tentang silsilah Raja Kutai yaitu
Kundungga-Asmawarman-Mulawarman. Dari prasasti tersebut kita bisa identifikasi
bahwa Asmawarman merupakan Raja pertama Kutai yg memeluk agama Hindu.
Yupa
ini ditulis oleh para Brahmana, karena ditulis dalam bahasa Sansekerta dan
huruf Pallawa yg hanya digunakan oleh kaum Brahmana. Kita juga tahu bahwa telah
ada Kasta Brahmana dan Ksatria di Kutai, selain itu penduduk Kutai yg masih
memeluk agama nenek moyangnya.
2. Tarumanegara
Sumber
informasi Kerajaan ini ada dalam beberapa Prasasti
A. Prasasti Ciaruteun adalah
prasasti bergambar dua telapak kaki, dan tulisan tentang nama Raja Tarumanegara
yaitu Purnawarman.
B. Prasasti Kebon Kopi berisi dua
kaki gajah, yg menggambarkan kebesaran dan kehebatan Raja Tarumanegara yaitu
Purnawarman.
Semua
Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sansekerta dan Pallawa. Artinya di
Tarumanegara sudah ada kaum Brahmana yg ahli bahasa Sansekerta. Sudah ada juga
kasta Ksatria yaitu keluarga Raja Purnawarman. Juga masyarakat biasa (lokal) yg
masih memeluk agama sebelu Hindu.
3.
Kerajaan
Mataram Kuno.
Kerajaan ini diperkirakan berada di wilayah Jawa
Tengah sekarang. Kita memiliki beberapa prasasti terkait dengan kerajaan ini,
seperti Balitung dan Canggal. Menurut Prasasti Canggal, Kerajaan ini
didirikan oleh Raja Sanna. Ketika Sanna wafat, kerajaan mengalami kekacauan
hingga muncul seorang yang berkarisma yang tidak lain keponakan Raja Sanna
(putra saudara perempuannya) bernama Sanjaya.
Sanjaya kemudian digantikan putranya bernama Rakai
Panangkaran, pada saat Panangkaran menjadi Raja, muncul komunitas baru di
Mataram Kuno yang beragam Buddha. Lama kelamaan kelompok ini berkembang menjadi
penguasa baru dan menggeser pengaruh keturunan Raja Sanjaya yg beragama Hindu
sebagai penguasa Mataram Kuno.
Sejak Panangkaran wafat bisa dikatakan yang menguasai
Mataram Kuno adalah Keturunan Sailendra atau Dinasti Sailendra yg beragama
Buddha. Salah satu Raja yang paling terkenal dari Dinasti Sailendra adalah
Samaratungga, beliau membangun Candi terbesar di Indonesia yaitu Borobudur.
Ketika Samaratungga wafat, dia digantikan oleh Balaputeradewa, karena putrinya
yg bernama Pramodyawardhani menolak untuk melanjutkan tahta ayahnya.
Di sisi lain, keturunan Sanjaya, yg bernama Pikatan
ingin mengembalikan kejayaan Dinasti Sanjaya dan menguasai Mataram Kuno. Maka
dia menikahi Pramodyawardhani dan memintanya untuk mengambil kembali tahta yg
sudah diserahkan kepada Balaputeradewa, terjadi perang, dan Balaputeradewa
kalah dan melarikan diri ke Sriwijaya dan menjadi Raja di sana.
Sejak itu Pikatan dan Pramodyawardhani bersama2
memimpin Mataram Kuno. Pernikahan mereka juga symbol persatuan Hindu dan Buddha
di Mataram Kuno, sekaligus symbol perdamaian di anatar dua agama itu. Untuk itu
Pikatan membangun sebuah Candi Hindu dan beberapa Candi Buddha dalam kompleks
yang sama, yg kita kenal sekarang sebagai Candi Prambanan.
4. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan ini sebenarnya adlah kelanjutan dari Mataram Kuno di Jawa Tengah,
hanya nanti Raja terakhir Mataram Kuno yaitu Mpu Sindok memindahkan pusat
kerajaan ke Jawa Timur. Alasannya:
1.
Letusan
gunung Merapi
2.
Adanya
Sungai Brantas sebagai jalur perdagangan hingga pedalaman Jawa.
3.
Jawa
Timur berdekatan degn jalur dagang rempah di Maluku.
4.
Banyak
dataran rendah di Jawa TImur yg cocok utk tanam padi.
Kerajaan
ini mencapai puncak kejayaan pada masa Dharmawangsa. Beliau menyerang Sriwijaya
untuk bisa menguasai jalur perdagangan di Sumatera, agar mampu bersaing dengan
China dan India. Namun sayangnya dia wafat ketika menikahkan putrinya dengan
Airlangga. Hal ini disebabkan oleh serangan Kerajaan Wura Wari ke Istana
Medang, ketika pesta pernikahan itu berlangsung.
Airlangga yg berhasil selamat melarikan diri ke hutan dan bergabung bersama
para Brahamana. Di sana dia diterima dengan baik bahkan, dinobatkan menjadi
Raja, menggantikan Dharmawangsa, meskipun masih di pelarian dalam hutan. Hingga
pada akhirnya dia berhasil mengumpulkan kekuatan dan merebut kembali Kerajaan
Medang dari Wura Wari.
Namun Airlangga tidak bersedia menjadi Raja hingga wafatnya. Dia memutuskan
untuk menjadi pendeta Hindu dan menyerahkan Kerajaannya kepada 2 putranya. Agar
tidak terjadi konflik dia membagi kerajaannya menjadi dua yaitu Panjalu dan
Jenggala. Panjalu juga dikenal sebagai Kediri dan Jenggala sebagai Kahuripan.
5. Kerajaan Kediri.
Pada akhirnya, dua kerajaan ini berperang dan dimenangkan oleh Kerajaan
Panjalau atau Kediri. Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa penaklukan
Jenggala berlangsung ketika zaman pemerintahan Raja Jayabaya di Kediri. Raja
ini terkenal sangat bijak dan pintar meramal. DI kemudian hari dipercaya
ramalannya menjadi kenyataan. Selain Jayabaya, Raja Kediri yang terkenal
adlah Kameswara dan Kertajaya.
Pada zaman Kameswara menjadi Raja Kediri berkembang dunia sastra karena:
1. Adanya Pujangga yang pandai
(para sastrawan dan seniman)
2. Adanya perlindungan terhadap
Pujangga
3. Penghormatan kepada Raja
melalui hasil sastra
4. Adanya kebebasan berpikir
untuk mengembangkan sastra.
Pengganti
Kameswara adalah Kertajaya. Kertajaya nanti terbunuh oleh Ken Arok dengan
bantuan para Brahmana, karena Brahmana benci dengan Kertajaya karena Kertajaya
ingin disembah seperti dewa. Kertajaya akhirnya wafat pada Peristiwa Ganter
tahun 1222.
6. Kerajaan Singosari
Sejak kematian Kertajaya, Ken Arok menjadi penguasa kerajaan baru yang
dinamakannya Singosari. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya ketika
dipimpin oleh Kertanegara. Dia memperkokoh kekuatan dalam negeri dan menjalin
kerjasama dengan luar negeri, untuk menangkis serangan Kerajaan besar dari
Utara yaitu Kerajaan Mongol yang ingin menguasai wilayah China hingga ke
Indonesia.
Kebijakan
Dalam negeri Kertanegera :
1. Membangun Singosari menjadi
pusat pemerintahan dan menyingkirkan lawan2 politiknya
2. Menikahkan putrinya,
Parameswari dengan Raden WIjaya. (hal ini dilakukan agar temannya semakin
banyak)
3. Menyatukan agama Syiwa dan
Buddha menjadi Syiwa Buddha.
4. MEngangkat diri menjadi
Cangkadwa (semacam kepala agama).
Kebijakan
Luar Negeri :
1. Mengirimkan utusan dalam
Ekspedisi Pamalayu. Tim ini berusaha menjalin kerjasama Singosari dengan
Kerajaan Melayu untuk menahan serangan Kerajaan Mongol yaitu Raja Kubilai Khan.
2. Mengirimkan ekspedisi ke Bali
karena Bali tidak mau tunduk di bawah Singosari.
Beberapa
kali utusan Kubilai Khan meminta Singosari agar tunduk di bwah kuasa Kerajaan
Mongol tapi dengan tegas Kertanegara menolak bahkan melukai wajah utusan itu,
dan mengusirnya kembali ke Mongol, Kubilai Khan marah dan mengrimkan pasukan
dalam jumlah banyak.
Namun saking sibuknya berjaga2 dari Mongol, Kertangera melupakan serangan yang
datang dari internal (dalam). Hal ini terbukti ketika Penguasa Kediri (Kediri
pada saat itu dijajah Singosari) bernama Jayakatwang menyerang Istana dan
Kertangara terbunuh. Istana akhirnya dikuasai oleh Jayakatwang.
Menantu Kertangera, yaitu Raden Wijaya luput dari kematian pada serangan
Jayakatwang tadi. Dia diampuni Jayakatwang dan diberi tempat tinggal di sebuah
kampung bernama Majapahit.
Tadi kan pasukan Mongol sedang menuju Singosari kan? Karena tadi dipermalukan
Kertangera? Nah dengan cerdiknya ketika pasukan Mongol ini sampai di Singosari,
Raden WIjaya memanfaatkannya untuk menyerang Jayakatwang dan berhasil. (Pasukan
Mongol sepertinya tidak mengenal persis siapa itu Kertangera, mereka hanya
ditugaskan untuk menyerang Istana Singosari, yg pada saat mereka datang tidak
dikuasai oleh Kertangera lagi, melainkan oleh Jayakatwang).
Nah setelah berhasil membunuh Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang
pasukan Mongol dan mengusirnya kembali ke Mongol. Sejak saat itu dia menjadi
penguasa baru dan menamakan Kerajaan barunya Majapahit.
7. Kerajaan Majapahit
Raden WIjaya wafat digantikan oleh Jayanegara,
Jayanegara wafat digantikan oleh Tirbuwanatunggadewi, pada masa Tribuawana
Gajah Mada dilantik menjadi Patih (Mahapatih) semacam Perdana Menteri yg
menjalankan tugas pemerintahan sehari-hari. Dia mengucapkan Sumpah Palapa,
yaitu takkan beristirahat sebelum seluruh nusantara jatuh di bawah kekuasaan
Majapahit. Tirbuwana digantikan oleh anakanya HAyam Wuruk dibantu oleh
Mahapatih Gajah Mada. Pada masa ini lah Majapahit mencapai puncak kejayaannya.
Namun kejayaan ini tercoreng pada peristiwa Bubat, ketika Puteri Dyah Pitaloka
dan Ayahnya dari Kerajaan Sunda tewas. Rencananya Dyah Pitaloka akan menikah
dengan Hayam WUruk, namun Gajah MAda mengingingkan perkawinan ini sebagai symbol
takluknya Kerajaan SUnda kepada Majapahit.
Setelah kejadian ini Gajah Mada dan HAyam Wuruk menjadi renggang. Hingga Gajah
MAda mundur dari jabatan Mahapatih dan menjadi pendeta, hingga wafatnya. Hayam
Wuruk pun wafat dan digantikan oleh anak2nya, yang tidak mampu melanjutkan
kekuasaan yang telah dibangun Hayam Wuruk.
Pada
akhirnya, Majapahit hancur pada tahun 1478 Masehi karena beberapa hal
1. Serangan Kerajaan Islam Demak
2. Tidak ada sosok seperti
Hayam Wuruk dan Gajah MAda
3. Perang saudara yaitu Paregreg
4. Negara-negara jajahan
melepaskan diri karena tidak ada sosok yg kuat sepeti Hayam Wuruk dan Gajah
MAda
Demikianlah
Majapahit hancur, sisa-sisa penduduknya melarikan diri ke Bali, makanya
sekarang di Bali menjadi pusat agama Hindu.
Komentar
Posting Komentar