BAHAN ULANGAN HARIAN II, KELAS X WAJIB MATERI KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA, KAMIS, 05 NOVEMBER 2015.

Kelahiran Agama dan Kebudayaan Hindu- Buddha di India.

1. Peradaban lembah sungai Indus.
Sungai Indus merupakan salah satu sungai terpanjang di India. Sekitar tahun 3000 Sebelum Masehi, wilayah ini dihuni oleh sebuah bangsa yang disebut bangsa Dravida (berkulit gelap, tubuh pendek, rambut ikal).  Para peneliti menyimpulkan bahwa di wilayah itu dulunya berdiri sebuah kota peradaban yang modern yang disebut Kota Mohenjodaro dan Harappa. Namun karena desakan dari bangsa Arya dari utara, bangsa Dravida meninggalkan tempat tersebut.
2. Peradaban Lembah Sungai Gangga.
Peradaban lembah Sungai Gangga dikembangkan oleh Bangsa Arya yang datang dai utara India, masuk melalui celah kaybar (kaybar pass). Bangsa Arya ini merupakan orang orang Indo-Jerman artinya berulit putih seperti kebanyakan orang Eropa. Mereka berpindah dari tempat asalnya ke wilayah India sekitar tahun 1500 SM.
Bangsa Arya ini dikenal dengan bangsa yang eksklusif. Mereka tidak mau darah murni Arya bercampur dengan bangsa lain, apalagi Dravida. Mereka bahkan menyebut bangsa Dravida sebagai arasah (berhidung pesek) atau dashu (budak). Untuk menjaga “kemurnian” ras ini lah kemudian mereka membagi2 masyarakat dalam kelas2 tersendiri yang dikenal dengan sistem KASTA. Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.

3. Lahirnya Agama Hindu.
Namun yang menarik, meskipun sudah menciptakan KASTA, kedua bangsa ini (Dravida dan Arya) tetap bisa bergaul bahkan sebagian besar ada yang menikah. Keturunan mereka lah yang nantinya disebut orang-orang Hindu. Hindu menjadi sebuah Agama sekaligus kebudayaan. Agama ini memuja Tuhan yang disebut Sang Hyang Widi Wasa. Namun sebagai perwujudan Sang Hyang Widi, umat Hindu juga mengenal dewa-dewa. Berikut 3 dewa utama dalam agama Hindu:
1.      Dewa Brahma : Dewa pencipta
2.      Dewa Wisnu   : Dewa Pelindung
3.      Dewa Syiwa    : Dewa Perusak.
Agama Hindu mengajarkan bahwa hidup di dunia ini selalu berada dalam sengsara (samsara) karena karma manusia. Karena karma manusia akan dilahirkan kembali (reinkarnasi) dan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki diri.
Namun orang yang telah sempurna hidupnya dapat mencapai moksa yg artinya lepas dari samsara (sengsara). Orang yg sudah mencapai moksa tidak akan dilahirkan kembali tapi menetap di Nirvana.

Agama Hindu memiliki kitab suci yg disebut Weda. Weda berasal dari bahasa Sansekerta yg artinya PENGETAHUAN TENTANG SANG HYANG WIDI WASA. Umat Hindu percaya bahwa Weda merupakan wahyu yg diberikan oleh Brahma kepada Narada untuk diteruskan secara lisan kepada manusia. Kitab ini pada akhirnya dituliskan dalam bahasa Sansekerta……
WOW…. Menarik ya…. Kira2 begitulah sedikit sejarah lahirnya Hindu…..

2. Lahirnya Agama Buddha.
          Agama ini lahir dari sebuah perjalanan mencapai “kesempurnaan” yang dilakukan oleh seorang pangeran dari kasta Ksatria bernama Siddharta Gautama. Dia meninggalkan keluarganya, istri dan anak nya, termasuk kehidupan mewahnya demi mencari apa yang dia sebut sebagai kesempurnaan hidup. Pada akhirnya dia mendapat sebuah wahyu dari Tuhan dan mengajarkan hidup yang penuh kasih kepada murid2nya. Oleh karena itu dia juga disebut BUDDHA yg artinya YANG TERCERAHKAN. Berikut beberapa tempat yang disucikan oleh umat BUddha. 
1.      Lumbini        : Tempat kelahiran
2.      Bodhgaya      : Tempat Siddharta mencapai penerangan sempurna
3.      Taman Rusa  : Tempat pertama kali Buddha menyampaikan ajarannya
4.      Kusinara        : Tempat wafatnya Buddha

 artinya, Buddha itu ada setelah kelahiran Hindu. jadi munculnya ga bersamaan ya..
=================================================================

       Nah kita sudah tahu apa itu Agama Hindu dan Buddha, pertanyaannya bagaimana agama itu sampai di Indonesia?????

          Kita tidak tahu persis kapan dan siapa yang membawa agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia. Para peneliti menyimpulkannya dalam beberapa teori yaitu:
1.      Teori Brahmana : Teori ini mengatakan bahwa kaum Brahmana dari India lah yang menyebarkan agama Hindu-Buddha ke luar India dan sebagian dari mereka ada yang sampai di Indonesia.
2.      Teori Ksatria : Teori ini mengatakan bahwa para Ksatria yang terusir dari India pindah ke tempat lain dan membangun kerajaan baru. Sebagian dari mereka ada yang sampai ke Indonesia. Di tempat yang baru, mereka juga menyebarkan agama sekaligus kebudayaan Hindu-Buddha.
3.      Teori Waisya : Teori ini mengatakan bahwa pedagang-pedagang yang beragama Hindu-Buddha dari India berdagang hingga ke Indonesia sekaligus menyebarkan agama Hindu-Buddha.
4.      Teori Sudra : Teori ini mengatakan bahwa kaum Sudra yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik, pindah ke tempat lain di luar India. Sebagian dari mereka ada yang sampai ke Indonesia dan menyebarkan agamanya.
5.      Teori Arus Balik: Teori ini mengatakan bahwa Raja-Raja di Indonesia mengirimkan pemuda2 terbaik dari negerinya untuk belajar tentang Hindu-Buddha ke India. Setelah berhasil dan lulus mereka ini kembali ke Indonesia dan mengajarkan apa yang mereka pelajari di India.

Nah kira-kira seperti itu perkiraan “cara masuk” Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.

Setelah masuk ke Indonesia Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha menyatu dengan masyarakat Indonesia, baik itu dalam bidang sosial, politik dan agama tentu saja. Salah satunya adalah sistem Kerajaan Indonesia yg mengadopsi sistem Kerajaan yang ada di India. Berikut 3 Kerajaan pertama bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. 
Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

A.     Kutai.

Kerajaan ini diperkirakan ada di wilayah Provinsi Kalimantan Timur sekarang, di sekitar lembah sungai Mahakam, berdiri sekitar abad ke 5 Masehi (tahun 400-an Masehi). Kita sangat kekurangan sumber tertulis tentang Kerajaan ini. Nama Kutai sendiri merupakan nama yang diberikan para peneliti. Peneliti juga menemukan sebuah batu tertulis, yang disebut YUPA.
   Keberadaan Yupa setidaknya memberikan kepada kita informasi awal tentang Kerajaan ini. Dari salah satu prasasti kita mendapat informasi tentang 3 raja pertama Kutai yaitu : KUDUNGGA > ASMAWARMAN > MULAWARMAN…
  Dari segi nama kita bisa simpulkan bahwa Asmawarman merupakan Raja pertama Kutai yang memeluk agama Hindu. Karena nama berakhiran warman banyak digunakan oleh orang2 India, terutama dari Kasta Ksatria. Berarti Kundungga bisa dipastikan belum memeluk agama Hindu. Tapi kemungkinan pengaruh Hindu sudah masuk di daerah Kutai pada masa Kundungga, meskipun dia belum memeluk Hindu.
 Kundungga juga dapat dikatakan orang Indonesia asli, berarti Asmawarman dan Mulawarman juga orang Indonesia asli meskipun namanya menggunakan nama-nama India. Kita juga mendapat informasi tentang kebaikan budi Mulawarman, yang memberi 20.000 ekor Sapi kepada kaum Brahmana. Yupa itu sendiri merupakan bentuk rasa terimakasih kaum Brahmana kepada Raja Mulawarman karena kebaikannya.  
          Di Kutai juga sudah ada 3 kelompok masyarakat yaitu Para Brahmana, Ksatria dan Rakyat Lokal yg belum memeluk Hindu.

B.     Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan ini berada di wilayah Provinsi Jawa Barat sekarang, kemungkinan besar pusatnya ada di sekitar wilayah Kota Bekasi. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke 5 Masehi. Sumber2 informasi tentang kerajaan ini terutama dari Prasasti dan Berita ASing dari Kerajaan Fa Shien.
1.      Prasasti Ciaruteun adalah prasasti bergambar dua telapak kaki, dan tulisan tentang nama Raja Tarumanegara yaitu Purnawarman.
2.      Prasasti Kebon Kopi berisi dua kaki gajah, yg menggambarkan kebesaran dan kehebatan Raja Tarumanegara yaitu Purnawarman.
3.      Prasasti Tugu berkisah tentang pembangunan Kali Candrabagha dan Gomati. 2 kali (sungai) ini sering diterjemahkan sebagai saluran air yg dibuat oleh Raja Purnawarman sebagai pengendali banjir dan irigasi.
Semua Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sansekerta dan Pallawa. Artinya di Tarumanegara sudah ada kaum Brahmana yg ahli bahasa Sansekerta. Sudah ada juga kasta Ksatria yaitu keluarga Raja Purnawarman. JUga masyarakat biasa (local) yg masih memeluk agama sebelu Hindu.

C. Kerajaan Kalingga/Holing


       Kerajaan ini diperkirakan ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah sekarang, berdiri sekitar pertengahan Abad ke-7 Masehi. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang Ratu yang terkenal adil dan bijaksana. Ratu itu bernama Ratu Sima. 

Komentar

Postingan Populer