BAHAN UAS KELAS X PEMINATAN, SENIN 30 NOVEMBER 2015...

 Konsep Dasar dalam belajar Sejarah.

Sejarah merupakan sebuah “penyemangat” sekaligus pengingat bagi siapa saja yg belajar darinya.




Di semester berikutnya hingga kelas 12 nanti, kalian akan bertemu dengan banyak kisah menarik tentang sejarah Indonesia dan dunia. Sebagian Otak kalian akan diisi dengan cerita-cerita masa lalu yang mungkin belum pernah kalian dengar dan pelajari.
Namun semester ini kita hanya berbicara tentang konsep dasar Sejarah, seputar apa itu sejarah, apa saja unsur-unsur di dalamnya, bagaimana cara menulis sebuah tulisan sejarah dan sebagainya.
Kiranya ringkasan di bawah ini dapat memudahkan kalian untuk memahami konsep yang telah disinggung di atas, kita awali dari beberapa pendpaat para ahli tentang apa itu sejarah…… Check it out…..

1.      J.V. Bryce : Sejarah adalah Catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.
2.      Patrick Gardiner : Sejarah adalah Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yg telah diperbuat oleh manusia.
3. Ibnu Khaldun :  Sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada waktu atau sifat masyarakat itu. 

Nah, sampai di situ ngerti ya. Intinya sejarah itu adalah peristiwa masa lalu manusia yang dituliskan kembali di masa setelahnya, tujuannya tiada lain selain untuk belajar dari nya.. Kita lanjut ….



Kata Sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, “Syajaratun yg berarti pohon”…..Dalam bahasa Inggris Sejarah disebut History dari kata Yunani Istoria yang artinya masa lampau”. Sementara dalam bahasa Belanda disebut Geschieden (yg telah terjadi), bahasa Jerman Geschist

Dari definisi sejarah di atas, kita bisa lihat beberapa unsur yang sama. Pertama, kejadiannya di masa lalu atau waktunya di masa lalu. Kedua, pelaku atau aktornya adalah manusia dan satu lagi terjadinya dalam tempat tertentu atau ruang tertentu.


1. Manusia >> sebagai pelaku sejarah. Jadi sejarah yg dimaksudkan di sini bukan sejarah seekor hewan atau sejarah sebuah batu atau sebatang pohon. Sudah ada cabang ilmu khusus yg belajar tentang itu, yaitu Biologi dan Arkeologi.
2.      Ruang >> Sebagai tempat terjadinya peristiwa sejarah. Ruang itu bisa berbentuk kota, rumah, Negara, dsb.
3.      Waktu  >> waktu dimaksud di sini adalah masa lampau, atau masa lalu.


Selain Manusia, Ruang dan Waktu, dalam sejarah juga dikenal perubahan. Perubahan terjadi karena kehidupan manusia yang bergerak dari waktu ke waktu. Ada 2 jenis perubahan
1.      Revolusi >> Perubahan yang cepat dan mendasar. Misalnya Revolusi Industri di Eropa. Dulunya masyarakat Eropa menggunakan tenaga manusia dan hewan sebagai alat penunjang pertanian. Ketika Revolusi Industri terjadi, tenaga mesin akhirnya menggantikan tenaga hewan dan manusia, terjadi perubahan yang mendasar dan cepat.
2.      Evolusi >> Perubahan yang terjadi secara perlahan atau lambat serta membutuhkan waktu yang lama. Contohnya, perubahan fisik manusia purba dan perubahan kebiasaan manusia dari berburu, nomaden ke arah menetap dan bercocok tanam.



Sejarah sebagai Ilmu.

     Dalam mata pelajaran Sejarah Wajib kita sudah belajar tentang pendirian Candi Pramabanan oleh Rakai Pikatan dan Pramodyawardhani. sepasang Raja dan Permaisuri dari Kerajaan Mataram Kuno. Kisah ini bisa diliat dari berbagai prasasti peninggalan Mataram Kuno.
      Namun di lain cerita, berkembang kisah Loro Jonggrang dan Bandung Bondowoso sebagai “versi” lain dari kisah tentang pendirian Prambanan. Dikisahkan Bandung Bondowoso menyerang kerajaan Prambanan dan menjadi penguasa di sana dan berlaku sangat kejam.
Suatu saat dia jatuh cinta kepada putri Raja Prambanan yaitu Loro Jonggrang, dan mencoba melamarnya.Jonggrang bersedia menerima lamaran jika Bondowoso bisa membangun 1000 candi dalam semalam sebelum matahari terbit. Dengan bantuan jin, Bondowoso membangun candi-candi itu. Ternyata dari jauh, Jonggrang memperhatikan cepatnya pembangunan yang dibantu oleh jin itu. Sebenarnya Jonggrang tidak menginginkan pernikahan itu, namun karena takut akan kemarahan Bondowoso dia mencoba memberikan syarat yg berat.
Ketika 1000 candi hampir jadi, Jonggrang menyuruh para dayang2nya untuk membakar jerami dan membuat kesibukan seolah2 hari sudah pagi. Melihat itu para jin meninggalkan pekerjaan pembuatan candi, dan Bondowoso marah besar setelah tahu itu hanya tipuan dari Jonggrang, maka dia mengutuk Jonggrang menjadi candi yang ke 1000, maka jadilah Candi Prambanan.


Nafasss dulu……

Cerita di atas sesungguhnya hanya cerita rakyat, kita ga pernah tahu kapan terjadinya, di mana dan apakah pelakunya memang benar-benar ada.Kisah seperti itu disebut juga mitos, tidak jelas kapan terjadi dan pelakunya siapa.

     Sejarah sangat berbeda dengan mitos. Sejarah haruslah benar-benar terjadi dan punya bukti yang kuat. Mengapa seperti itu???

“Karena sejarah merupakan sebuah Ilmu, bukan dongeng atau mitos.”.  
Oke Ilmu. Kalau Sejarah dikatakan Ilmu, apa ciri-cirinya sama dengan Ilmu yg lain pak? Sepeti Biologi misalnya atau Kimia misalnya? Ya, ciri-cirinya sama. Mari kita lihat…………..

1.      Memiliki Objek.
     Objek berasal dari bahasa latin “objectus” yg artinya di hadapan, sasaran dan tujuan. Objek suatu Ilmu berarti apa yang dipelajari Ilmu itu. Misalnya, Ilmu Biologi objeknya adalah mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan). Ilmu arkeologi objeknya adalah benda-benda kuno, seperti prasasti, candi, dsb. Sedangkan Sejarah Objeknya adalah peristiwa masa lalu yang terjadi dalam hidup manusia.


2.      Memiliki Metode.
Metode dapat juga diartikan tahap-tahap atau langkah-langkah. Dalam Ilmu Sejarah, kita tidak bisa langsung menuliskan sebuah peristiwa tanpa melalui metode-metode yang ada. Kita harus melewati metode sejarah dari Memilih Topik, Mengumpulkan sumber sejarah, Melakukan Kritik, Interpretasi barulah di akhir kita melakukan penulisan atau Historiografi. DI bagian Penelitian sejarah di bawah akan dibahas khusus tentang metode sejarah ini. 


3.      Empiris.
Empiris berasal dari kata Yunani, Empiria yang artinya pengalaman atau penelitian. Semua cabang Ilmu Pengetahuan haruslah empiris, yang berarti harus melewati tahap penelitian, penemuan dan benar-benar berdasarkan fakta yang benar. Sejarah sebagai sebuah ilmu juga harus empiris, tidak bisa mengarang, harus sesuai dengan apa yang terjadi. Tidak boleh ditambah-tambahkan atau juga dikurang2kan, tuliskan saja sesuai fakta yang sebenarnya dan yang paling penting Empiris atau berdasarkan penelitian.

4.      Generalisasi
Sejarah juga memiliki kesimpulan umum tentang sebuah peristiwa.

5.      Memiliki Teori.
Dalam penulisan sejarah, kita bisa menggunakan teori untuk membuat tulisan kita semakin baik dan tajam bahasannya. (kalian belajar tentang Teori Sejarah di perkuliahan, bagi yg memilih Jurusan Sejarah).




Penelitian Sejarah
     Kita masuk ke dalam cara menulis sebuah kisah sejarah atau biasa disebut Penelitian sejarah. Dalam menulis sebuah kisah sejarah kita harus mengikuti pola atau langkah-langkah yang dikenal juga dengan istilah Metode Sejarah.

1.      Pertama yang harus kita lakukan adalah memilih topik atau tema yang mau kita tulis, apakah itu tentang biografi tokoh, musik atau apa pun. DI bawah ini beberapa hal penting yang mesti diperhatikan dalam memilih topik
a.      Kebermanfaatan Ilmiah
Setiap ilmu ditujukan untuk menemukan hal-hal baru. Demikian juga Ilmu sejarah,sejarawan dituntut untuk memilih topik penelitian yang benar2 baru dan belum pernah dibahas oleh sejarawan lain.
b.      Kebermanfaatan sosial
Topik yang kita pilih diharapkan memiliki manfaat sebagai panduan bagi masyarakat saat ini dalam perjanalanan mereka menuju masa depan.
c.      Orisinal
Original atau asli, jadi topik yang kita pilih merupakan pembuktian baru atas peristiwa masa lalu.
d.      Praktis.
Kita juga harus memperhatikan kemampuan kita, waktu kita dan dana kita dalam penelitian itu, kalau misalnya terlalu sulit kita jangan pilih topik tsb. Pilihlah yg sesuai kemampuan kita, itu artinya praktis.



2.      Setelah topik terpilih, kita mengumpulkan semua data yang terkait dengan topik kita. Data-data ini disebut juga sumber sejarah, bisa berupa buku, majalah, foto, artefak, hasil wawancara, video, biografi pokoknya semua hal yang berkaitan dengan topik kita.
3.      Kemungkinan besar, ada beberapa sumber2 sejarah yang kita kumpulkan tadi tidak terkait lansgsung dengan topik. Dalam tahap ketiga ini, yang dikenal juga dengan tahap Kritik atau Verifikasi kita memisahkan mana yang terkait mana yang tidak. Kita juga perlu mengecek kebenaran sumber2 tsb dengan membaca isinya, kita perlu melakukan Kritik Ekstern dan Kritik Intern, apa saja itu mari kita lihat :
a. Kritik Ekstern: Menyelidiki aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keaslian dari sumber sejarah yang digunakan dengan cara mengecek usia kertasnya, tintanya, hurufnya, usia batunya, usia daun lontarnya, pokoknya unsur luar nya.
b. Kritik Intern : Kritik ini dilakukan dengan meneliti isi dari sumber sejarah yang kita gunakan. Misal kita menggunakan buku, maka kita harus membaca isinya, terkait atau nyambung tidak dengan topik kita, kalau tidak ya kita pisahkan dan tidak gunakan untuk penelitian kita.

4.      Setelah kita Kritik, kita sudah dapat sumber2 sejarah yang benar2 sesuai dengan topik kita. Kita tinggal menafsirkan isi nya atau dikenal juga dengan Interpretasi.
5.      Setelah semua tahap di atas dilewati, maka kita masuk tahap akhir yaitu penulisan sejarah atau dikenal juga dengan istilah Historiografi.

Setelah Historiografi selesai, maka penelitian kita sudah selesai dan membuahkan hasil, demikianlah tahapan dalam penelitian sejarah. 

Di bawah ini beberapa jenis sumber sejarah yang bisa kita gunakan dalam penulisan atau penelitian sejarah.


Sumber sejarah



Menurut sifatnya, sumber atau data sejarah ini bisa dibagi dua yaitu

a.       Sumber Primer  (Sumber Pertama atau peninggalan asli sejarah)

Sumber ini merupakan data “tangan pertama” atau sezaman dengan peristiwa. MIsalnya kita mau menulis tentang Kisah Bung Hatta, kita bisa mencari hasil wawancara Bung Hatta, atau buku-buku yang ditulis langsung oleh Bung Hatta. Nah semua data ini kita tulis kembali dengan bahasa kita sendiri.

b.   Sumber Sekunder (Sumber pustaka hasil penelitian para ahli sejarah yg pembuatannya jauh dari waktu terjadinya peristiwa)

Sumber sekunder disebut juga sumber kedua. Atau tidak sezaman dengan peristiwa sejarah. MIsalnya, jika topik yg kita pilih adalah tentang Proklamasi, namun kita menggunakan tulisan-tulisan atau buku tentang Proklamasi namun sudah ditulis di tahun 2012. Namun kalau misalnya Surat Kabar yg mengabarkan tentang Proklamasi di tahun 1945, bisa kita kategorikan Primer atau Sekunder? Ya Primer, karena sezaman dengan Peristiwanya.


Menurut Bentuknya, sumber sejarah bisa dibagi 3.


1.       Tertulis: Sumber sejarah tertulis adalah semua data sejarah yg sesuai dengan topic kita namun dalam bentuk tulisan. Sumber ini bisa berupa, Surat Kabar, Catatan Harian, Laporan-Laporan, surat-surat, otobiografi, prasasti..  atau sumber lain yang penting dalam bentuk tulisan.

2.       Lisan : Sumber sejarah yg diperoleh dari melalui keterangan langsung dari saksi atau pelaku dari peristiwa yg terjadi di masa lampau.
MIsal: Kita mau menulis tentang Sejarah Proklamasi, maka salah satu sumber lisan nya adalah tape, atau rekaman pembacaan naskah proklamasi oleh Bung KArno.
Atau hasil wawancara orang-orang atau saksi sejarah yg masih hidup yang dulu ada di peristiwa proklamasi tersebut. Semua hasil wawancara harus kita cross check dengan sumber tertulis. 
Beberapa hal penting yang harus kita lakukan dalam melakukan wawancara: 
1. Buatlah perencanaan wawancara, dengan membuat daftar pertanyaan penting untuk wawancara
2. Buatlah janji pertemuan dengan narasumber dan usahakan datang tepat waktu. Jangan memaksa bertemu jika tidak ada waktu, ambil waktu yang tepat.
3. Bawalah alat rekam dan alat tulis, minta izin sebelum melakukan rekaman kepada narasumber. 
4. Jelaskanlah tujuan wawancara ini dan apa kegunaanya kepada narasumber. 
5. jangan menanyakan hal-hal sensitif kepada Narasumber, kecuali dia yang menceritakannya. 
6. Setelah wawancara selesai, check kembali denga sumber2 lain yang ada baik itu buku, arsip atau sumber sejarah yang lain untuk menilai kebenaran hasil wawancaramu.  

3.       Sumber Benda (Artefak) : Sumber benda merupakan sumber yang tidak tertulis dan tidak juga lisan. Sumber ini hanya tediri dari benda-benda peninggalan sejarah yg perlu diteliti kembali. Contoh : Kita mau menulis tentang sejarah manusia purba, maka mau tidak mau kita harus menggunakan sumber benda, yaitu alat-alat kebudayaan manusia purba.
Dalam hal sumber benda, sejarah juga bisa menggunakan ilmu-ilmu bantu untuk mempermudah dan mempercepat penulisan sejarah nya . Contoh :

 Ilmu Bantu
Definisi
1.       Epigrafi
Ilmu ttg Tulisan Kuno atau Prasasti
2.       Ikonografi
Ilmu ttg patung
3.       Numismatik
Ilmu ttg uang
4.       Ceramologi
Ilmu ttg keramik
5.       Geologi
Ilmu ttg lapisan bumi
6.       Palentologi
Ilmu ttg sisa mahluk hidup yg sudah membatu (fosil)




HISTORIOGRAFI

 Berikut beberapa hasil tulisan sejarah (Historiografi) Indonesia dari sejak zaman Hindu-Buddha sampai sekarang. Historiografi ini bisa dibagi menjadi 3

1.  Historiografi Tradisional: Historiografi ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a.   HIstoriografi Tradisional zaman Hindu-Buddha
b.  Historiografi Tradisional zaman Islam
2.  Historiografi Kolonial
3.  Historiografi Modern. 


 Historiografi Tradisional : Hindu-Buddha 

Ciri-cirinya :
 Ditulis di batu (prasasti)
2.  Naskah kerajaan (biasanya berupa naskah kerajaan)
3.  Istanasentris (Kisah seputar istana)
4.  Kitab keagamaan dan sejarah kerajaan
5.  Kuat dalam Genealogis (silsilah).
6.  Religiomagis
7.  Ditulis oleh Pujangga
Contoh: Kitab Negarakertagama, Kitab Sutasoma, Kitab Arjunawiwaha, Kitab Ramayana, Kitab Bhatarayudha dan Kitab Pararaton 


Historiografi Tradisional : Islam 


1.  Berkurangnya istanasentris
2.  Tidak hanya mengisahkan tentang perjalanan-perjalanan raja, tapi juga penyebaran agama Islam
3.  Ditulis oleh kalangan ulama.
Contoh: Babad tanah pasundan, Babad Tanah Jawi, Babad Diponegoro, Hikayat Hangtuah, Hikayat Raja-Raja Pasai.

Historiografi Kolonial  

Ciri-cirinya:

 1.       Ditulis oleh orang Belanda atau Inggris.
2.       Nederlansentris (Belandasentris)
3.       Ditulis oleh penulis (tokoh) barat
4.       Sudut pandang kolonial
5.       Tujuannya untuk melanggengkan kekuasaan Belanda.
Contoh: History Of Java, Indonesian Trade and Society,Indonesia sociological Studies.

Historiografi Modern . (zaman Indonesia merdeka). 

Ciri-cirinya: 
1.  Character and national building
2.  Indonesia sentris
3.  Sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia
4.  Ditulis oleh orang Indonesia

Contoh: Panggil Aku Kartini Saja, Sejarah Nasional Indonesia.Perang Kemerdekaan Indonesia, Sejarah Perlawanan Indonesia terhadap Kolonialisme/Imperialisme, Kemunculan Penjajahan di INdonesia, Pemberontakan Petani Banten, Zaman Kebangkitan Nasional dan masa akhir Hindia Belanda. 




       Media-media atau tempat penulisan Historiografi dari masa ke masa. 

1.      Batu : Untuk Prasasti
2.      Perunggu
3.      Daun Lontar : Daun dikeringkan kemudian ditoreh dgn pisau lalu dihitamkan dgn jelaga
4.      Dluwang : Alat tulis dari kulit kayu pohon murbei
5.      Kulit Pohon.
6.      Bambu
7.      Palem Nipah : Ditulis dgn pena atau kuas.
8.      Kayu
9.      Kertas
10.  Kain 






 
































  

 






































Demikian Ringkasan UAS kita, selamat belajar ya… JBU… 

Komentar

Postingan Populer