Kelas XI Wajib IPA 1,2,3
Lorentz,
Daendels dan Raffles.
Teori Lorentz dikenal juga dengan
Teori Butterfly Effect. Edward Norton Lorentz, Profesor dari MIT, seorang ahli
Meteorologi. Lorentz mengatakan sebuah kepakan sayap kupu-kupu di hutan
belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan badai tornado di Texas
beberapa bulan kemudian. Secara sekilas bisa dikatakan bahwa sesuatu hal yang
terjadi di satu tempat mampu memberikan pengaruh besar di tempat lain.
Hari ini kita akan melihat salah
satu contoh tentang pengaruh tersebut dalam sebuah peristiwa sejarah yang
terjadi sekitar 200 lebih tahun yang lalu.
Peristiwa itu dikenal dengan Revolusi Prancis. Revolusi merupakan sebuah
istilah untuk menggambarkan sebuah perubahan total yang terjadi di sebuah
tempat.
Revolusi Prancis diawali dengan penyerbuan
rakyat ke penjara Bastiles pada tanggal 14 Juli 1789. Sebelumnya penjara ini
menjadi simbol “kediktatoran” dan kesewenang-wenangan kaum bangsawan terhadap
Rakyat Prancis. Sebelum revolusi, Rakyat Prancis masih mendiamkan sikap
berfoya-foya yang dilakukan oleh Raja Louis XVI dan keluarganya di tengah
sulitnya keuangan negara. Istrinya Marie Antoniette sampai dijuluki madam defisit
karena kesenangannya akan hedonisme padahal negara sedang kekurangan sumber
pemasukan.
Ketidakpahaman keluarga istana akan
situasi ekonomi ini menyebabkan kesabaran rakyat habis. Rakyat Prancis akhirnya
marah dan menyerbu penjara Bastiles, membebaskan para tahanan politik yang
sebelumnya ditahan karena mengkritik kebijakan pemerintah (Raja). Raja Louis
XVI digulingkan dari tahtanya, beberapa tahun kemudian Raja dan istrinya
beserta beberapa pengikutnya dipenggal menggunakan Giolutine.
Revolusi ini menyebabkan berubahnya
status kenegaraan Prancis, dari sebelumnya berbentuk Kerajaan menjadi Republik.
Namun ternyata Revolusi berpengaruh terhadap kerajaan-kerajaan di sekitar Prancis
bahkan ke seluruh eropa. Kekhawatiran akan terjadinya revolusi yang sama di
negerinya menjadikan negeri-negeri lain memutuskan untuk menyerang Prancis. Hal
ini dilakukan untuk menggagalkan upaya revolusi yang terjadi di Prancis.
Pada awalnya Prancis bersikap defensif
(bertahan), namun pada perkembangannya muncul pemimpin tentara yang visioner
bernama Napoleon Bonaparte. Napoleon berhasil membawa pasukan Prancis kepada
kemenangan demi kemenangan. Akhinrya pada tahun 1802, rakyat memilihnya menjadi
Konsul, 2 tahun kemudian dia menobatkan dirinya menjadi Kaisar Prancis. Setelah
Napoleon menjadi Kaisar Prancis berubah total menjadi ofensif. Prancis akhirnya
melakukan serangan dan berusaha untuk menguasai seluruh negeri ERopa dan
menjadikannya bagian dari Prancis ….
Ssshhhhhhh…..
nafas dulu…
Pada tahun 1789, terjadi Revolusi Prancis, Raja
Louis XVI yg absolut digulingkan dan beberpa tahun kemudian dihukum mati oleh
rakyatnya. Revolusi ini membuat Kerajaan2 lain di Eropa ketakutan, mereka
khawatir rakyatnya akan melakukan hal yg sama seperti di Prancis (mereka takut
rakyatnya marah sama Rajanya). Akibatnya Prusia (sekarang Jerman) dan Austria
menyerang Prancis dengan harapan bisa mengembalikan system kerajaan, namun
serangan itu gagal. Prancis malah balik menyerang, yang pertama kali kena
serangan adlah Belanda.
Pada tahun 1795, negeri Belanda dijajah oleh bangsa
Prancis. Perlu kalian tahu, ketika menguasai Belanda, dibantu oleh sekelompok
orang-orang Belanda yg juga menolak system kerajaan di negaranya. Kelompok ini
disebut juga Kaum Patriot. Kaum Patriot ini anti Raja dan anti
feodalisme. Mereka terinspirasi dari Peristiwa Revolusi Prancis itu. Guess
what?? Mereka menginginkan revolusi yg sama di negerinya.
Pada akhirnya kaum Patriot dibantu oleh pasukan
Prancis berhasil menjatuhkan Raja William V, Raja Belanda pada
saat itu hingga dia kabur ke Inggris. Sejak saat itu Kerajaan Belanda dihapuskan
diganti dengan Republik Bataaf (Bataaf itu nama suku jerman kuno yang dulu
mendiami negeri Belanda). Eits jangan lupa meskipun dia bernama Republik
Bataaf tidak berarti dia Negara merdeka. Dia tetap menjadi bagian atau bawahan
Negara Prancis.
Muncul pertanyaan, bagaimana dengan wilayah jajahan
Belanda yaitu Indonesia????? Kita akan bahas di bawah ini.
Ketika Raja William V berhasil lolos dari serangan
pasukan Prancis dan melarikan diri ke Inggris pada tahun 1795, dia mendapat
tempat tinggal di Kew. Dari sana dia mengeluarkan “SURAT-SURAT KEW”. Surat ini
isi nya memerintahkan pejabat-pejabat Belanda yg ada di Indonesia untuk
menyerahkan Indonesia kepada Inggris agar tidak jatuh ke tangan Prancis.
(bingung ya?? Ingat William V tidak lagi punya Negara karena negaranya sudah
dijajah Prancis kan, otomatis, jajahan William yg dulu yaitu Indonesia juga
akan diambil alih Prancis kan? masih bingung juga? Ya baca lagi lah haha)…
Pada akhirnya dengan “restu” dari Kew itu, Inggris
berhasil mengambil alih beberapa wilayah Indonesia, seperti Padang dan Malaka
(1795), Ambon dan Banda (1796). Sejak tahun 1795, Inggris juga
memblokade/mengacaukan jalur masuk ekspor impor ke Batavia (Jakarta).
Intinya semua wilayah penting Indonesia sudah dikuasi Inggris kecuali Pulau Jawa.
Kenapa Pulau Jawa belum berhasil ditaklukkan
Inggris????? Kita akan lihat….
Pada tahun 1804 Napoleon Bonaparte menjadi Kasiar
Prancis, Prancis semakin agresif memperluas wilayah jajahannya ke seluruh
Eropa, terutama Inggris dan Rusia. Napoleon menunjuk adiknya sendiri
yaitu Louis Napoleon sebagai Raja di Belanda yg berarti Republik Bataaf
dibubarkan dan kembali menjadi Kerajaan Belanda namun tetap di bawah naungan
Prancis. Louis Napoleon melihat bahwa Indonesia, terutama Pulau Jawa, penting
dipertahankan dari ancaman Inggris. Akhirnya dia mengirimkan salah seorang
pemimpin kaum Patriot Belanda yaitu HERMAN WILLIAM DAENDELS ke Indonesia
sebagai Gubernur Jenderal pada tahun 1808. Dengan tugas utama “MEMPERTAHANKAN
PULAU JAWA DARI SERANGAN INGGRIS”….
Kenapa hanya Pulau Jawa yg dipertahankan Pak? Ya
kemungkinan karena wilayah Indonesia yg lain sudah dikuasai oleh Inggris. Pak
tapi kan ada jeda waktu antara 1795-1808, artinya Daendels belum datang dong,
kenapa Inggris kayanya susah banget naklukin Pulau Jawa? Kemungkian karena para
pejabat Belanda yg di Pulau Jawa tidak menjalankan perintah surat-surat Kew
tadi, karena mereka adalah bagian dari Republik Bataaf dan tidak menyukai Raja
William V.
Kedatangan Daendels semakin memperkuat Pulau Jawa
dari ancaman serangan Inggris. Daendels adalah seorang yg visioner dan liberal.
Dia anti terhadap feodalisme dan kerajaan. Selama 3 tahun di Indonesia
(1808-1811) dia banyak melakukan hal-hal yang kontroversial di berbagai bidang
antara lain:
Pertahanan
dan Keamanan
|
1. Membangun jalan raya pos dari
anyer sampai dengan Panarukan
|
2. Menambah jumlah tentara dari
sebelumnya 3.000 menjadi 20.000
|
3. Membangun pabrik senjata di
Gresik dan Semarang (jalur pelayaran ke Indonesia telah diblokade oleh
Inggris, jadi tidak mungkin Daendels mendatangkan persediaan senjata dari
eropa).
|
4. Membangun Pangkalan angkatan
laut di Ujung Kulon dan Surabaya
|
Birokrasi dan Pemerintahan.
|
1. Dewan Hindia Belanda yg sebelum
kedatangan Daendels menjadi semacam Dewan Legislatif yg mengawasi kinerja
Gubernur Jenderal dihapuskan. Diganti dengan Dewan Penasihat. (Hal ini bisa
diartikan bahwa Daendels tidak ingin diawasi)
|
2. Membagi Pulau jawa menjadi 9
Prefektur (setingkat Provinsi) dan 31 Kabupaten. Setiap Prefektur dipimpin
oleh seorang Prefek (Gubernur) dan Kabupaten oleh seorang
Bupati.
|
3. Para bupati yg sebelumnya
merupakan raja-raja setempat dijadikan sebagai pegawai pemerintah (semacam
PNS ). Bupati ini mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan
hukum adat.
|
Hukum dan Peradilan.
|
1. Membentuk 3 jenis lembaga
peradilan. Yaitu Peradilan untuk Orang Eropa, Peradilan untuk Orang Timur
Asing dan Peradilan untuk orang Pribumi.
(Peradilan
Pribumi ada di setiap Prefektur). Di Prefektur Batavia, Semarang dan Surabaya
diberlakukan hukum Eropa.
|
2. Melakukan pemberantasan korupsi
tanpa pandang bulu. Akan tetapi Daendels juga diduga melakukan korupsi dalam
penjualan tanah2 kpada swasta.
|
Ekonomi dan Keuangan
|
1. Membentuk Dewan Pengawas
Keuangan Negara.
|
2. Mengeluarkan uang kertas
|
3. Memperbaiki gaji pegawai
|
4. Meningkatkan pembayaran pajak
(contingenten) dan Verplichte Levarantie (Penyerahan Wajib)
|
5. Monopoli perdagangan beras
|
6. Mengadakan Preanger Stelsel
(kewajiban menanam kopi) di wilayah Priangan (sekitar Provinsi Jawa Barat
sekarang).
|
Bidang Sosial
|
1. Menghapus upacara penghormatan
kepada Sultan, Sunan dan para penguasa daerah di Jawa.
|
2. Perbudakan dibiarkan berkembang
|
3. Kerja Rodi terutama membangun
Jalan Raya Anyer Panarukan
|
4. Membuat jaringan Pos distrik
dengan membangun kuda Pos (semacam kantor Pos)
|
Demikianlah
beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Daendels selama 3 tahun menjadi
Gubernur Jenderal di Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini pada akhirnya
membawa kepada ketidaksukaan rakyat Indonesia terhadap Daendels. Di bawah ini
bberapa hal yg dibenci rakyat tentang Daendels:
A. Kekejaman dan kesewenangan
Daendels yg menyebabkan kebencian di kalangan rakyat pribumi maupun orang eropa
yg ada di Indonesia.
B. Sikap otoriternya semena-menanya
terhadap raja-raja di Jawa (Banten, Jogjakarta, Surakarta dan Cirebon)
C. Penyelewengan dana hasil penjualan tanah kepada
swasta
D. Administrasi pemerintahan
Daendels sangat buruk.
Pada
akhirnya Daendel ditarik ke Belanda dan dijadikan sebagai Panglima Perang yg
dikirim ke Rusia.
Bulan Mei
1811, kedudukan Daendels digantikan oleh Jansen. Namun Jansen tidak setangguh
Daendels, September 1811, apa yang ditakutkan dulu terjadi. Inggris mendarat di
Pulau Jawa, Jansen menyerah dan menandatangani Perjanjian Tuntang yg
isinya
1. Seluruh Jawa dan sekitarnya
diserahkan kepada Inggris
2. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3. Semua pegawai Belanda yg mau bekerja sama dengan
Inggris tidak akan dipecat dari jabatannya
4. Semua
utang Pemerintah Belanda dulu, tidak menjadi utang Inggris.
Perjanjian
ini menandai berakhirnya kekuasaan Prancis di Indonesia. Digantikan oleh
Inggris. Gubernur Jenderal Inggris di India, menunjuk Sir Thomas Stanford
Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia, sekaligus pemimpin tertinggi
Inggris di Indonesia.
Berbeda dengan Daendels, Raffles justru cenderung ditanggapi positif oleh
rakyat Indonesia, terutama karena dia tidak “sekejam” Daendels. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal antara lain
a. Rakyat tidak suka terhadap
kekejaman Daendels
b. Ternyata ketika Raffles ada di
Penang Malaysia (Ingat Malaysia dulunya dijajah Inggris) dia pernah melakukan
operasi rahasia, yaitu melakukan kunjungan ke kerajaan-kerajaan Indonesia yg
anti terhadap VOC dan Daendels (anti terhadap Belanda) antara lain Kerajaan
Palembang, Jogjakarta dan Banten. Raffles menjanjikan, jika kerajaan tersebut
mendukung Inggris untuk dapat menguasai Indonesia, maka Inggris akan memberikan
hak-hak yg lebih besar kepada kerajaan tersebut (yah sedikit licik sih, tapi ya
namanya politik).
c. Pribadi Raffles lebih simpatik
dan menjalankan politik murah hati.
Lalu
selama lima tahun di Indonesia (1811-1816) apa saja yg dilakukan oleh
Raffles????
Birokrasi
Pemerintahan..
|
1. Membagi pulau Jawa menjadi 16
Karesidenan (Provinsi) yg terdiri dari beberpa distrik (Kabupaten). Distrik
ini terdiri dari beberapa Divisi (kecamatan). DIvisi ini merupakan kumpulan
dari beberapa desa.
|
2. Jika sebelumnya penguasa daerah
diserahkan kepada Raja-Raja di daerah, pada masa Raffles dirubah menjadi
system pemerintahan colonial bercorak barat. (menggunakan semacam PNS).
|
3. Bupati dan Penguasa Pribumi
(Raja-Raja Pribumi) dijadikan pegawai pemerintah Inggris di Indonesia.
(Betapa memalukannya kita diatur bangsa asing)…
|
Ekonomi
dan Keuangan
|
1. Petani diberi kebebasan menanam
tanaman ekspor. Pemerintah membuat pasar untuk menampung hasil tanaman
tersebut.
|
2. Contingenten dan Verplichte
Leverantie dihapuskan, karena dianggap dapat mengurangi daya beli masyarakat
|
3. Menerapkan system sewa tanah
(Land Rent). Raffles menganggap bahwa tanah-tanah yg ada di Indonesia
merupakan milik INggris, maka rakyat Indonesia yg menggunakan tanah tersebut
dianggap sebagai penyewa yg harus bayar sewa dalam bentuk pajak (waduh dasar
Raffles tanah nenek moyang kita kok diklaim milik Inggris).
|
4. Pajak sewa tanah itu
dikumpulkan per desa oleh seorang kolektor (pengumpul pajak).
|
Hukum.
|
1. Jika Daendels membagi 3
peradilan berdasarkan Rasnya, Raffles menyatukannya. Bagi Raffles seseorang
diputus bersalah tidak ditentukan oleh Ras nya, namun oleh tingkat
kesalahannya atau kejahatannya, biar dia orang ERopa, China atau bahkan orang
Jawa. Yg salah tetap salah, harus diadili di tempat yg sama.
|
Bidang
Sosial
|
1. Menghapuskan kerja rodi (kerja
paksa)
|
2. Penghapusan perbudakan
|
3. Menghapuskan Pynbank (penyiksaan
dengan dimasukkan ke kandang Harimau)
|
Bidang
Ilmu Pengetahuan
|
1. Menulis Buku History Of Java.
|
2. Memberikan bantuan kepada John
Crawfurd untuk mengadakan penelitian yg menghasilkan buku berjudul History
of The East Indian Archipelago.
|
3. Mendukung Bataviaach
Genootschap (organisasi kajian ilmu pengetahuan dan budaya)
|
4. Menemukan bunga raksasa yg
akhirnya diberi nama sesuai namanya Rafflesia Arnoldi
|
5. Merintis pembangunan Kebun Raya
Bogor (masih ada hingga kini, di samping Istana Negara, Bogor).
|
Pada tahun 1814, Inggris dan Belanda
menyepakati beberapa hal dalam Convention Of London yaitu:
a. Indonesia dikembalikan kepada
Belanda (seenak jidat mereka aja ya)
b. Jajahan Belanda seperti Sailan,
Kaap Koloni, Guyana, tetap dikuasai Inggris.
c. Cochin (Pulau Malabar) diberikan
kepada Inggris, Bangka (kampungnya Pak Ahok) diserahkan kepada Belanda sebagai
gantinya.
Pada
tahun 1816, Perjanjian ini dilaksanakan. 5 hari sebelum Pelaksanaannya Raffles
menyerahkan jabatannya kepada John Fendall. Artinya John Fendall
menjabat sebagai Letnan Gubernur Inggris di Indonesia selama 5 hari, untuk
kemudian menyerahkan Indonesia kepada Belanda.
Pak
sebentar, Prancis kemana dong? Kan tadi Belanda masih dijajah ama mereka? Oh
iya hamper lupa. Pada tahun 1815, Napoleon kalah perang dalam pertempuran di
Waterloo. Pada tahun yg sama dia mengundurkan diri sebagai Kaisar Prancis dan
ditawan oleh Inggris di Pulau St. Helena, 1821 dia meninggal di tempat itu.
Akhirnya William V kembali ke negerinya Belanda dan bersiap menerima kembali
Indonesia dari Inggris (wah ini drama yg menyedihkan buat Indonesia)..
1816,
Indonesia diserahkan kembali oleh Inggris kepada Belanda. Sejak saat itu hingga
nanti tahun 1942, Indonesia dikuasai oleh Belanda dengan nama Pemerintah Hindia
Belanda.
Komentar
Posting Komentar